Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Kembalikan Santunan: Ingin Rida Kiai

Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Kembalikan Santunan: Ingin Rida Kiai

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 06 Okt 2025 16:22 WIB
Kondisi terkini reruntuhan ponpes Al Khoziny Senin (6/10). 80 persen puing telah terangkat
Lokasi reruntuhan ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny (Foto: Suparno Nodhor/ detikjatim)
Sidoarjo -

Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny memberikan uang santunan kepada keluarga korban atau wali santri uang santunan. Bantuan itu diberikan khususnya kepada korban meninggal dunia.

Dewan Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KHR Muhammad Ubaidillah Mujib mengungkapkan bahwa santunan itu diberikan sebagai bentuk rasa duka cita, sekaligus permohonan maaf untuk keluarga korban.

"Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khotimah, karena meninggal saat salat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu," kata pria yang akrab disapa Kiai Mamad itu dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, santunan juga diberikan sebagai biaya ganti kargo untuk pemulangan jenazah santri ke kampung halamannya. Salah satunya yakni santri bernama Sholeh yang berasal dari Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka.

ADVERTISEMENT

"Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khotimah, karena meninggal saat salat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu," ujar kiai Mamad.

Santunan itu sempat diterima oleh pihak keluarga, namun dikembalikan lagi Abdul Fattah, kakak kandung almarhum Sholeh. Ia mengaku mengembalikan santunan tersebut karena hanya ingin mendapatkan rida dari para kiai dan guru di Ponpes Al Khoziny.

"Kami tidak mau menerima santunan itu bukan karena apa-apa, hanya ingin mendapatkan ridanya kiai dan guru di pesantren," ungkap Abdul.

"Semoga doa dan ridho beliau menjadi keberkahan bagi almarhum dan keluarga kami yang ditinggalkan," tandas Abdul.

Ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9) saat salat asar menyisakan duka mendalam bagi keluarga atau wali santri. Akibat tragedi ini, ratusan santri terjebak dalam reruntuhan, ada yang diselamatkan, namun juga puluhan lainnya ditemukan tewas.

Dari data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat pada Minggu (5/10) per pukul 21.00 WIB, sebanyak 156 orang jadi korban. Dari jumlah itu korban selamat sebanyak 104 orang, lalu korban meninggal 52 orang termasuk 5 bagian tubuh.

Jumlah korban diperkirakan akan masih terus bertambah, mengingat operasi pencarian dan evakuasi di reruntuhan Ponpes Al Khoziny masih dilakukan hingga hari kedelapan ini.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads