Korban meninggal ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus bertambah. Terbaru, Basarnas merilis korban yang meninggal dunia telah mencapai 63 orang.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan korban bertambah setelah sebanyak 10 korban, satu di antaranya body part atau bagian tubuh telah dievakuasi.
"Hingga laporan terakhir, total terdapat 10 korban, 1 body part berhasil diekstrikasi (dikeluarkan) dan dilanjutkan evakuasi pada H-8 di sektor A3 dan A2," ujar Bramantyo, Senin (6/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bramantyo menjelaskan, jenazah para korban ditemukan di sektor A2 atau area wudu dan A3 yakni area belakang bangunan yang ambruk. Rinciannya, satu korban diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi dari sektor A3 pada pukul 03.35 WIB.
Kemudian secara beruntun masing-masing satu korban berhasil ditemukan dan diekstrikasi dari sektor A2 pada pukul 13.28 WIB, 13.29 WIB, dan 14.40 WIB.
Berikutnya satu korban pada pukul 14.50 WIB kembali berhasil diekstrikasi dan dievakuasi dari sektor A2, menyusul korban berikutnya pukul 15.01 WIB.
Masing-masing satu korban selanjutnya diekstrikasi dan dievakuasi dari sektor A2 pada pukul 16.43 WIB, 17.06 WIB, 17.37 WIB, dan 17.39 WIB.
Proses evakuasi hingga saat terus berlangsung, petugas juga masih melakukan pembersihan puing di area bangunan yang ambruk. "Pembersihan puing saat ini difokuskan di sisi utara bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama," pungkas Bramantyo.
Dengan demikian, mengacu data Basarnas, total ada 104 yang selamat dalam insiden ini. Kemudian ada 63 korban meninggal dunia, 6 di antaranya body part.
Seperti diketahui, bangunan musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) saat salat asar. Akibat tragedi ini, ratusan santri terjebak dalam reruntuhan. Operasi pencarian pun dilakukan dan telah masuk hari kedelapan.
(auh/abq)