Dalam rangka HUT ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI), UDD PMI Kota Probolinggo menggelar khitan massal. PMI Kota Probolinggo juga memberikan penghargaan kepada pendonor darah sukarela yang telah mendonor sebanyak 50 kali.
Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari semangat kemanusiaan yang terus digaungkan PMI sejak berdiri pada 17 September 1945. Ketua PMI Kota Probolinggo, Mega Guntara menyampaikan PMI terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di tengah tantangan keterbatasan stok darah.
"Dengan kegiatan ini, PMI ingin menunjukkan bahwa sekecil apa pun kontribusi kita tetap bermakna. Hidup kita hanya untuk memberi," ujar Mega dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).
Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan tersebut, yang berlangsung di Markas PMI Kota Probolinggo, Minggu (5/10/2025).
Mega menjelaskan kegiatan khitan massal ini rutin dilakukan setiap tahun oleh PMI dan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
"Alhamdulillah, hari ini ada 50 peserta. Selain dalam rangka HUT PMI, kami juga mengadakan khitan gratis setiap Jumat Berkah. Warga kota yang belum sempat ikut hari ini masih bisa mendaftar untuk kegiatan rutin setiap Jumat. Untuk warga Kabupaten, tetap bisa ikut tapi kami koordinasikan dulu," jelasnya.
Mega mengungkapkan PMI Kota Probolinggo terus menegaskan perannya sebagai garda depan dalam pelayanan kemanusiaan melalui kegiatan donor darah, pelayanan kesehatan dan respon bencana. Dengan semangat "Menebar Kebaikan", PMI berupaya hadir di tengah masyarakat tanpa mengenal batas.
Dalam acara tersebut, Ketua Pengprov PMI Jawa Timur Imam Utomo memberikan penghargaan secara simbolis kepada 11 pendonor darah, yang aktif mendonorkan darahnya sebanyak 50 kali.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari mengapresiasi PMI Kota Probolinggo yang telah berkontribusi terhadap pelayanan kesehatan masyarakat dan hadir dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
"PMI adalah organisasi sosial yang wajib hadir untuk membantu masyarakat. Semangat HUT ke-80 ini harus menjadi pengingat untuk terus menebar kebaikan," ungkapnya.
Ina mengatakan juga merupakan pendonor darah aktif sejak SMA, bahkan telah mendonorkan darah lebih dari 50 kali. Namun, karena sistem pencatatan dulu belum digital, sebagian besar tidak tercatat.
"Dulu saya bisa donor sebulan sekali, sekarang dua bulan sekali. Sayangnya tidak semua tercatat, jadi saya tidak mendapatkan piagam," paparnya.
Pada kesempatan ini, Ina juga meninjau langsung proses khitan serta aktivitas di gedung donor darah PMI. Sebanyak 11 operator medis melakukan khitan massal menggunakan metode laser.
Salah satu pendonor darah peraih penghargaan, Bambang Sutejo (55) mengungkapkan mulai aktif donor sejak usia 25 tahun.
"Ini sebenarnya sudah ke-60 kali saya donor, tapi baru dipanggil sekarang. Semoga makin banyak yang mau berbagi darahnya," ucapnya.
Guru SDN Jati 4 ini juga membagikan tips menjaga kesehatan agar tetap layak menjadi pendonor. Beberapa di antaranya yakni, memperhatikan pola makan sehat, istirahat cukup, tidak tidur larut malam dan tidak merokok.
Hadirnya kegiatan khitan massal pun mendapat apresiasi dari warga, salah satunya warga Kedopok, Linda (31) yang menyunatkan putranya Haikal (4). Ia pun menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan PMI.
"Perlu effort untuk meyakinkan anak, tapi akhirnya semangat juga. Semoga PMI makin maju dan terus bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya.
Simak Video "Video: Warga Kamboja Ramai-ramai Donor Darah, Dukung Militer Lawan Thailand"
(ega/ega)