Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) akan menerima kunjungan resmi dari Leids Universitair Medisch Centrum (LUMC) Belanda, pada Senin, 6 Oktober 2025 di Ruang Sidang A, FK UNAIR. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kerja sama akademik dan penelitian yang telah terjalin erat antara kedua institusi.
Dekan FK UNAIR periode 2025-2030, Eighty Mardiyan Kurniawati, menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas kunjungan delegasi LUMC yang selama ini telah menjadi mitra strategis FK UNAIR.
"Kami merasa terhormat menerima kunjungan dari LUMC yang telah menjadi mitra kerja sama kami selama bertahun-tahun. Melalui pertemuan ini, kami berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat semakin diperkuat, tidak hanya dalam bidang akademik dan penelitian, tetapi juga dalam pengembangan layanan kesehatan yang berdampak bagi masyarakat luas," ujar Eighty dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).
Ia menambahkan bahwa hubungan antara FK UNAIR dan LUMC merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen internasionalisasi universitas.
"FK UNAIR berkomitmen untuk terus membuka ruang kolaborasi lintas negara. Dengan dukungan LUMC, kami percaya kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia," tambahnya.
Kunjungan delegasi LUMC kali ini memiliki makna istimewa karena menjadi ajang perkenalan dekan baru dari kedua fakultas kedokteran. Prof. Dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, dr., Sp.OG., Subsp.Urogin-RE, Dekan FK UNAIR periode 2025-2030, yang juga merupakan dekan perempuan pertama dalam sejarah FK UNAIR, akan secara resmi menyambut Prof. dr. Marlies Reinders, Profesor Ilmu Penyakit Dalam, Anggota Dewan Eksekutif LUMC, sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Leiden. Kedua pemimpin perempuan ini diharapkan dapat membawa semangat baru dalam mendorong kolaborasi global, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu, LUMC menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama lintas fakultas di UNAIR, tidak hanya dengan Fakultas Kedokteran, tetapi juga dengan Fakultas Vokasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Adapun khusus di FK UNAIR, hubungan kerja sama yang telah berlangsung lama kembali diperkuat melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA). MoA ini mencakup empat bidang utama, yaitu:
- Pertukaran mahasiswa,
- Pertukaran staf pengajar dan peneliti,
- Diskusi kasus pasien dalam bidang penyakit dalam, ortopedi, bedah saraf, obstetri, dan ginekologi,
- Kolaborasi penelitian dan pengembangan akademik antara Indonesia dan Belanda.
Selain dengan fakultas, LUMC juga menjalin kemitraan erat dengan rumah sakit pendidikan di Surabaya, yakni RS Universitas Airlangga dan RSUD Dr. Soetomo, sebagai bagian penting dalam peningkatan mutu layanan kesehatan dan penelitian klinis. Delegasi LUMC juga berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan ke Rektorat Universitas Airlangga sebagai bentuk penguatan sinergi di tingkat universitas.
Sebagai rangkaian kegiatan, pada Selasa, 7 Oktober 2025, salah satu dosen LUMC, Prof. Annemeike, yang juga menjabat sebagai Adjunct Professor di FK UNAIR, dijadwalkan memberikan Guest Lecture. Kuliah tamu ini diharapkan memberikan wawasan akademik yang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen FK UNAIR, sekaligus memperkuat atmosfer akademik internasional di kampus.
Melalui kunjungan ini, baik FK UNAIR maupun LUMC menegaskan kembali komitmen untuk terus meningkatkan kerja sama akademik, riset, dan pelayanan kesehatan yang berdampak positif tidak hanya bagi civitas akademika, tetapi juga masyarakat luas.
(akn/ega)