Sikap Rektor UB Soal Kisruh Eks Dosen UIN Malang Yai Mim Vs Sahara

Round Up

Sikap Rektor UB Soal Kisruh Eks Dosen UIN Malang Yai Mim Vs Sahara

Auliyau Rohman - detikJatim
Sabtu, 04 Okt 2025 09:10 WIB
Rektor UB Prof Widodo
Rektor UB Prof Widodo (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kisruh antara eks dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim, dengan Nurul Sahara, mahasiswi program doktor Universitas Brawijaya (UB), terus bergulir. Polemik yang bermula dari persoalan pribadi antar-tetangga itu kini merembet ke ranah akademik.

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Widodo buka suara soal desakan Yai Mim, yang meminta kampus memecat Sahara dari program doktor (S-3).

Widodo menegaskan UB sudah melakukan monitoring atas polemik yang melibatkan Sahara dan Yai Mim. Namun, ia menyebut informasi yang diperoleh belum sepenuhnya jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah ada monitoring, cuma informasinya belum clear," tegas Widodo ditemui di kampus UB, Jumat (3/10/2025).

Widodo menyebut, kasus ini merupakan persoalan pribadi yang kini sudah masuk ranah hukum. Kendati begitu, UB tetap akan bertindak jika terbukti ada pelanggaran etik.

ADVERTISEMENT

"Ini tentu di luar konteks, tapi universitas bagian dari masyarakat dan tentu kita akan mengikuti dan jika memang ada anggota kita, entah itu dosen atau mahasiswa kalau memang betul-betul ada proses pelanggaran. Tentu kita akan melakukan langkah-langkah yang harus dilakukan, sesuai dengan koridor etik yang ada," tegasnya.

Widodo menilai, langkah terbaik saat ini adalah menunggu proses hukum berjalan.

"Karena dua orang ini adalah sebenarnya permasalahan pribadi dan sudah dibawa ke ranah hukum. Yang paling bagus adalah semuanya diam, dan mengikuti proses hukum," terangnya.

Dari proses hukum, lanjut Widodo, akan terlihat siapa yang benar atau salah.

"Dari situ akan sangat kelihatan siapa-siapa yang mungkin benar dan siapa-siapa yang kurang benar. Intinya ini permasalahan pribadi antar keluarga, sehingga paling bagus diselesaikan oleh masyarakat tersebut," pungkasnya.

Sementara dari penelusuran detikJatim di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT), Sahara bernama lengkap Nurul Sahara tercatat sebagai mahasiswi program doktor (S-3) jurusan Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya. Sahara tercatat sebagai mahasiswi doktor UB sejak 18 Agustus 2025.

Pernyataan Lengkap Yai Mim Minta UB Pecat Sahara Sebagai Mahasiswi

Eks dosen UIN Malang Imam Muslimin atau Yai Mim sebelumnya pernah meminta Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Widodo memecat tetangganya Sahara sebagai mahasiswi pascasarjana. Desakan itu, karena Sahara dinilai telah banyak merugikan dirinya sampai harus diberhentikan sebagai dosen di UIN Malang.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Yai Mim meminta Rektor UB Prof Widodo menghentikan Sahara sebagai salah satu mahasiswi pascasarjana.

"Assalamulaikum Pak Rektor, Profesor Widodo lama gak ketemu. Gini Prof dengan video saya yang beredar, yang disebarkan oleh salah satu mahasiswa Bapak. Nurul Sahara namanya di dalam akun TikTok Sahara_vibesssss dampaknya saya dipecat sebagai dosen UIN Malang," kata Imam Muslimin dalam unggahan dilihat detikJatim, Kamis (25/9/2025).

Yai Mim pun menuntut keadilan, agar UB bertindak tegas untuk memperhentikan Sahara sebagai mahasiswi.

"Saya mohon keadilan Prof Widodo, agar mahasiswa Bapak ini bisa dibina oleh UB. Bapak bertanggung jawab," tegas Yai Mim.

"Saya mohon saudara Nurul Sahara yang memiliki akun TikTok Sahara_vibesssss untuk dipecat dan diperhentikan dari Program Dokter S-3 di UB," sambungnya.

Yai Mim turut meminta Rektor UB Prof Widodo untuk mempertimbangkan usulannya tersebut.

"Silakan dipertimbangkan usulan saya ini. Diterima Alhamdulilah, gak diterima Alhamdulillah. Karena dampak dari ini, saya dipecat dan diperiksa Irjen Kementerian Agama Republik Indonesia," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads