Jumlah bangunan rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Sumenep, Selasa (30/9) malam masih terus bertambah. Saat ini, pendataan dan penyaluran bantuan terus berlangsung.
Hingga Kamis (2/10) malam, tercatat ada 406 bangunan yang dilaporkan rusak, berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep.
Rinciannya, 130 rumah rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, 101 rumah rusak berat, dan 10 rumah rusak sangat berat. Sementara 1 rumah masih dalam proses assessment lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, 22 tempat ibadah juga terdampak, terdiri dari 10 unit rusak ringan, 9 unit rusak sedang, dan 3 unit rusak berat.
Sedangkan untuk sarana pendidikan, sedikitnya ada 7 unit yang dilaporkan rusak: 4 rusak ringan, 2 sedang, 1 berat. Sementara fasilitas umum yang rusak tercatat ada 2 unit.
"Itu masih data sementara," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach Laili Maulidy, Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Jejak Gempa Madura dari Masa ke Masa |
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meminta jajarannya bergerak cepat melakukan pendataan dan percepatan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
"Bantuan dan rehabilitasi rumah akibat gempa akan kami upayakan dapat dilakukan secepatnya," tegasnya.
Fauzi meminta semua unsur Pemerintah Dari Pemkab Sumenep hingga kepada Desa maupun kepala Dusun agar terlibat secara aktif membantu tim melakukan pendataan para korban dan memastikan bantuan semua sampai kepada para korban. Cak Fauzi berharap setelah pendataan dan taksasi kerusakan sudah fiks maka pembangunan bisa segera dilakukan agar masyarakat terdampak benar-benar terbantu.
(auh/hil)