Haru Ning Lia Jenguk Santri Selamat dari Ambruknya Ponpes di Sidoarjo

Haru Ning Lia Jenguk Santri Selamat dari Ambruknya Ponpes di Sidoarjo

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 02 Okt 2025 22:56 WIB
Senator DPD RI asal Jatim Lia Istifhama menjenguk Syahlendra Haical atau Haikal santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Senator DPD RI asal Jatim Lia Istifhama menjenguk Syahlendra Haical atau Haikal santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Sidoarjo -

Suasana haru menyelimuti ruang perawatan RSUD Notopuro Sidoarjo saat Senator DPD RI asal Jatim Lia Istifhama menjenguk Syahlendra Haical (13) atau Haikal. Ia merupakan santri yang selamat dari tragedi ambrulnya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.

Ning Lia, sapaan akrabnya tak kuasa menahan air mata saat mendengar langsung kisah perjuangan Haikal selama terjebak sekitar 48 jam di bawah reruntuhan beton.

"Dia bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga sangat cerdas dan beriman. Dalam kondisi paling mencekam, ia tetap ingat salat dan bahkan mengimplementasikan ilmu yang diajarkan di sekolahnya. Ini pelajaran mahal untuk kita semua," ujar Lia dengan mata berkaca-kaca, Kamis (2/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri tersebut jadi salah satu korban selamat. Menurut laporan Basarnas, ia ditemukan pada Rabu (1/10) pukul 15.22 WIB sebagai korban ke-13.

ADVERTISEMENT

Yang bikin terharu, ia tetap mengingat salat meski tubuhnya terjepit puing bangunan. Ia bahkan sempat membangunkan temannya di bawah reruntuhan saat waktu Isya tiba.

"Ayo salat, ayo salat," kata Haical.

Ia mengaku mendengar suara seseorang mengimami, meski tak tahu siapa. Tapi saat Subuh, sahutannya tak lagi dibalas. Saat itulah ia sadar, temannya sudah meninggal.

Sang ibu, Dwi Ajeng, juga tak kuasa menahan emosi saat menceritakan momen tersebut.

"Bayangkan, di tengah kegelapan dan puing yang menindih, anak saya masih ingat salat. Itu yang membuat saya tak berhenti bersyukur sekaligus menangis," ucapnya dengan suara bergetar.

Tak cuma itu, selama terjebak, santri Ponpes Al Khoziny juga menahan diri untuk tidak meminum dua botol air yang ada di dekatnya. Alasannya bikin merinding.

"Dia bilang itu bukan haknya. Dia takut meminum air itu karena bukan miliknya. Anak sekecil itu bisa berpikir sejernih itu, Masya Allah," tutur Ajeng.

Lebih bikin kagum lagi, Haikal ternyata sengaja tidak banyak bergerak demi menghemat energi. Ia teringat pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) di sekolah.

"Dia memilih diam agar tetap bertahan hidup," tambah sang ibu.

Dalam evakuasi itu, tim SAR juga menemukan satu korban meninggal dalam posisi sujud, hanya beberapa meter dari lokasi Haikal tertimbun.

Kisah inspiratif Haikal langsung viral di media sosial. Banyak warganet menyebutnya sebagai santri berakhlak mulia dan jadi teladan bagi generasi muda. Senator Lia pun mengaku sangat terinspirasi.

"Anak-anak seusianya mungkin akan panik, menangis, atau putus asa. Tetapi Haikal justru mengingat salat, menahan diri demi menjaga hak orang lain, dan mengimplementasikan pelajaran IPAS untuk menyelamatkan dirinya. Bagi saya, Haikal adalah cahaya harapan generasi muda Indonesia," ucapnya.

Setelah sembuh, Haikal berencana kembali bersekolah di SMPN 1 Probolinggo, dekat rumah keluarganya. Cita-citanya yakni tetap belajar dan menuntut ilmu.

"Dia masih ingin terus belajar, karena sekolah dan menuntut ilmu adalah cita-citanya. Semoga cepat sembuh dan semangat, sangat menginspirasi anak-anak Indonesia yang pantang menyerah di tengah kesulitan," pungkas Lia.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads