Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama menjenguk beberapa santri korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Mereka saat ini dirawat intensif di RS Siti Hajar usai selamat dari reruntuhan bangunan pesantren yang ambruk pada Senin (29/9) sore.
Santri yang dijenguk yakni Royhan (16) asal Bangkalan, Abdin Ramadhani (18) asal Probolinggo, dan Shaka Nabil (16) asal Lumajang.
Lia mengungkapkan bahwa para korban sangat tegar usai berhasil selamat dari insiden tersebut. Menurut Lia, hal itu juga tak lepas dari peran penting orang tua yang selalu memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka luar biasa ketegarannya, terutama tadi kita lihat salah satu korban yang bernama Royhan kita lihat kaki masih digips (karena tulang retak), kemudian tangannya juga," ungkap Lia usai menjenguk para korban, Kamis (2/10/2025).
Ia pun mendoakan para korban supaya lekas pulih.
"Pasti itu ketegaran yang luar biasa untuk mereka, entah berapa lama, tapi kita doakan semoga mereka ini yang sudah selamat bisa segera pulih, pulih seperti semula," tuturnya.
Ketiga santri yang dijenguk itu mengalami luka cukup serius. Royhan (16) mengalami retak tulang pada kaki dan tangan, dan langsung dirawat sejak dievakuasi pada Senin (29/9) sore. Ibunya, Mayuni, yang datang dari Bangkalan, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan oleh semua pihak, termasuk dari senator asal Jatim itu.
"Saya dari Bangkalan. Anak saya retak tulang kaki. Ini belum bisa pulang. Terima kasih untuk doa dan dukungannya," ujar Mayuni.
Korban lainnya, Abdin Ramadhani (18) asal Probolinggo. Ia juga dievakuasi pada hari pertama. Akibat peristiwa itu, Abdin mengalami muntah, pusing, hingga mimisan. Menurut ibunya, Munik, Abdin mengalami gangguan pada pembuluh darah akibat tertimpa reruntuhan.
"Anak saya muntah, pusing, terus seperti pembuluh darah gumpal," kata Munik.
Sementara itu, Shaka Nabil (16), korban ketiga yang berasal dari Lumajang yang juga berhasil diselamatkan pada hari pertama kejadian mengalami cedera di bagian kepala dan kini masih dalam masa pemulihan. Ibunya, Suparti, tampak terus mendampingi di ruang perawatan.
Selain menjenguk korban selamat, Lia juga mendoakan santri-santri yang masih dalam proses pencarian serta keluarga santri yang belum ditemukan ataupun yang sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Dan yang kedua kita juga mendoakan para wali santri yang sama-sama menunggu anak-anak mereka di proses evakuasi yang saat ini masih berkumpul di Pondok Pesantren Al Khoziny, semoga dikasih ketegaran juga dan semoga anak-anak bisa diselamatkan," tutur Lia.
Lia pun turut mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam proses evakuasi hingga penanganan para korban.
"Kita berharap agar evakuasi segera selesai dan semuanya mendapatkan penanganan yang intensif," pungkasnya.
(auh/abq)