Blak-blakan Eks Dosen UIN Malang Soal Awal Konflik dan Fitnah Sahara

Round Up

Blak-blakan Eks Dosen UIN Malang Soal Awal Konflik dan Fitnah Sahara

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 02 Okt 2025 08:15 WIB
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin bersama istrinya
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin bersama istrinya (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Eks dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Maulana Malik Ibrahim, Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim blak-blakan soal konfliknya dengan tetangganya, Sahara. Awalnya, ia menuturkan awal mula konflik karena gegara masalah sepele soal parkir mobil rental milik Sahara.

Peristiwa itu diceritakan Yai Mim bersama istrinya, Rosida Vignezvari di channel YouTube Denny Sumargo.

"Awalnya kita pulang dari Jakarta tanggal 7 Agustus malam hari. Ketika sampai rumah, ada mobil parkir depan pintu. Padahal sudah ada tulisan 'Mohon tidak parkir depan pintu'," tutur Rosida dikutip detikJatim, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosida bersama Yai Mim kemudian menunggu dengan harapan mobil rental milik Sahara itu segera dipindahkan. "Sampai jam 11 malam, saya beranikan telepon karyawannya (driver), tapi gak diangkat. Voice note juga gak diangkat," ungkapnya.

Rosida pun menyampaikan alasan dirinya bersikeras agar kendaraan itu dipindahkan dari depan rumahnya. Sebab, subuh esoknya, Yai Mim memiliki jadwal pengajian.

ADVERTISEMENT

"Kenapa saya bersikeras sampai begini. Telepon dan minta untuk dipindah, karena besok pagi Yai Mim ada jadwal pengajian. Mobil kita takutnya gak bisa keluar," terangnya.

Lantaran belum juga menerima respons, Rosida bersama Yai Mim akhirnya memutuskan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Hingga pada akhirnya sekitar pukul 03.00 WIB pagi, saat hendak berangkat, Rosida kembali menelepon Sahara. Lalu, Sahara memintanya untuk membangunkan para sopirnya.

Yai Mim pun berusaha membangunkan driver yang tertidur di pos jaga yang berada di halaman rumah Sahara. Pos itu disebut menjadi basecamp karyawan atau sopir Sahara. Namun, upaya tersebut gagal hingga Rosida kembali menelepon Sahara.

"Mbak anak anak tidak bisa dibangunin, (lalu dijawab) iya sudah tolong dipindahkan," kata Rosida menirukan obrolannya bersama Sahara.

Akhirnya, Yai Mim mengambil kunci dan memindahkan mobil rental di depan rumahnya.

"Saya sering nongkrong di situ sama anak-anak. Dan beberapa membantu saat ada penyewa mengembalikan mobil rental. Karena tahu lokasi kunci, saya kemudian berusaha memindahkan mobil," tambah Yai Mim.

Lantaran kondisi jalan tidak rata, Yai Mim sempat terlalu keras menginjak gas, hingga menimbulkan suara keras pada kendaraan. Sontak, karyawan atau driver di pos terbangun, tak lama disusul oleh Sahara yang disebut Yai Mim tampak keluar dari balik pintu rumahnya.

"Waktu itu saya tidak tahu, terlalu keras injak gas. Hingga suara mobil keras, begitu ada suara mobil, mereka bangun. Mbak Sahara keluar rumah," tuturnya.

Waktu itu, Yai Mim menyebut tidak ada persoalan. Situasi pun baik-baik, karena baik dirinya maupun Sahara saling meminta maaf karena masalah suara mobil itu. "Saya bilang minta maaf, karena saya harus ngaji. Mbak Sahara juga minta maaf, tidak ada masalah waktu itu," terang Imam Muslimin.

Awal mula persoalan ini juga diunggah di akun media sosial Imam Muslimin. Bahwa, masalah awal adalah parkir kendaraan yang menghalangi pintu rumahnya.

Namun, persoalan tidak berhenti di situ, parkir liar dari kendaraan rental Sahara terus saja terjadi. Imam Muslimin pun berusaha mencarikan lokasi parkir dengan membersihkan sebidang tanah yang berada depan rumahnya.

Selain maslah parkir, Yai Mim juga buka-bukaan soal tuduhan mengenai kiai cabul yag dilaontarkan Sahara. Imam menegaskan, bahwa tuduhan itu fitnah keji terhadap dirinya.

Bagaimana awal tuduhan itu bisa dialamatkan kepada dirinya? Yai Mim menceritakan, suatu ketika dirinya berada di rumah seorang diri. Sebab, istrinya sedang menunaikan ibadah haji.

Rumah yang berada di Jalan Joyogrand Kavling III Atas Depag, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, didatangi anak Sahara bernama Sepim.

Melihat kehadiran anak kecil, Imam Muslimin pun menyambut gembira, apalagi itu anak dari tetangganya yang sebelumnya mereka berhubungan baik.

"Ada persoalan kedua, istri saya naik haji, anak Bu Sahara main ke rumah, saya senang. Karena sepi, masuk rumah, Mbak Sahara ngikuti masuk rumah. Nawari masakan juga, saya bilang saya sudah ada makanan," ujar Yai Mim.

Imam menyebut, Sahara ikut masuk kemudian mengunci pintu rumah. Ia sempat menyampaikan keberatan mengapa dikunci, alasannya agar Sepim anaknya tidak keluar. Setelah itu, Yai Mim memilih naik ke lantai tiga untuk mencuci pakaian. Saat itu, dirinya mengaku hanya memakai celana pendek.

Singkat cerita, Sahara tiba-tiba naik ke lantai tiga dan melihatnya, lalu meneriakinya 'cabul'. Teriakan Sahara sontak membuat Yai Mim takut serta panik.

"Mendengar suara itu saya kaget, lalu lari ke balkon sebelah supaya tidak terjadi fitnah," katanya.

Ia menduga, definisi cabul antara Sahara dengan dirinya berbeda. Sahara menilai laki-laki yang mengumbar aurat disebut cabul, padahal dirinya memang terbiasa mencuci menggunakan celana pendek.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads