Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga akrab disapa Gus Mensos menjenguk korban musala ambruk di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Gus Ipul juga menjenguk Haical, salah satu korban selamat yang sedang dirawat di RSUD RT Notopuro.
Gus Ipul mengapresiasi pelayanan medis yang diberikan RS kepada para santri korban runtuhnya bangunan musala di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo. Dia ungkapkan ada sebanyak 41 santri telah ditangani fasilitas kesehatan setempat.
Dari jumlah itu, 30 santri sudah diperbolehkan pulang, sedangkan ada sebanyak 8 lainnya masih menjalani perawatan. Dua santri dinyatakan meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat sendiri bagaimana para santri dilayani dan dirawat dengan sangat baik. Kondisinya membaik, dan insyaallah dalam 1-2 hari ke depan sebagian besar bisa pulang. Bahkan, malam ini ada yang sudah diperbolehkan pulang," kata Gus Ipul saat meninjau kondisi korban di rumah sakit RSUD Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).
Dia tegaskan seluruh biaya perawatan para korban akan ditanggung pemerintah baik melalui Pemprov Jawa Timur maupun Pemkab Sidoarjo dan Kementerian Sosial.
"Untuk rumah sakit swasta dibantu oleh Pak Gubernur, sedangkan yang dirawat di RSUD ditanggung oleh Pak Bupati. Kementerian Sosial juga memberikan bantuan sesuai mekanisme yang berlaku," jelasnya.
Selain itu, Gus Ipul juga menjenguk Haical yang tertimbun 2 hari dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat tanpa patah tulang dan cedera parah. Dia kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Kondisinya ternyata baik sekali ya, luar biasa ini. Jadi Haical ini yang saya saksikan sendiri (evakuasinya) sama Pak Wagup tadi ya," kata Gus Ipul di RSUD RT Notopuro.
Mensos mengungkapkan kekagumannya pada ketahanan Haical yang mampu bertahan di bawah reruntuhan sambil tetap berkomunikasi dengan Tim SAR.
"Dia sudah 24 jam lebih bertahan di sana. Komunikasi dengan baik dengan para petugas," ujarnya.
Proses evakuasi Haical berlangsung jauh lebih lama dari perkiraan tim SAR. Hal ini karena tingkat kesulitan evakuasi yang tinggi.
"Rencananya itu diperkirakan 2 jam ya tapi ternyata sampai 8 jam. Yang diperkirakan subuh itu sudah bisa ternyata baru jam 4 tadi baru bisa dievakuasi. Ini hal yang luar biasa ya," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Gus Ipul memberikan paket bantuan kepada keluarga para korban. Di RSUD R.T Notopuro Sidoarjo ada 41 korban yang ditangani dengan rincian 2 meninggal yakni Mochammad Mashudulhaq dan Muhammad Soleh. Selain itu masih ada 9 orang dirawat dan 30 sudah dipulangkan.
Peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran terjadi Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu pondasi lantai 4 yang sedang dicor tidak kuat menahan beban hingga bangunan itu runtuh ke lantai dasar dan menimpa para santri yang sedang melaksanakan salat Asar.
(dpe/abq)