Kejar Golden Time, Begini Upaya Maksimal Evakuasi Korban Ponpes Sidoarjo

Kejar Golden Time, Begini Upaya Maksimal Evakuasi Korban Ponpes Sidoarjo

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 01 Okt 2025 20:00 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Khofifah dan Kepala Basarnas RI Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii
Bangunan ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Sidoarjo -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Basarnas berupaya maksimal dengan mengerahkan petugas gabungan profesional untuk mengevakuasi para santri yang masih terjebak reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny sejak Senin (29/9) sore. Betugas berburu waktu golden time atau selama 72 jam dari insiden tersebut.

"Kami mendukung sepenuhnya operasi dan mulai pencarian pertolongan sampai dengan tahap rehabilitasi rekonstruksi. Kita juga akan menjelaskan secara rinci dan detail kepada masyarakat atau keluarga korban yang terdampak," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai meninjau lokasi kejadian, Rabu (1/10/2025).

Senada, Kepala Basarnas RI Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii pun mengungkapkan bahwa operasi pencarian korban akan terus dimaksimalkan. Sebab satu nyawa tentu sangat berarti. Saat ini, ada 379 personel yang bertugas dalam proses evakuasi. Mereka pun dilengkapi berbagai peralatan profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kita mengejar golden time, karena dimungkinkan dari golden time inilah yang kita detect masih ada kehidupan, masih memungkinkan untuk bisa kita selamatkan dalam kondisi hidup," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga turut menegaskan komitmen dari Pemprov Jatim untuk mengevakuasi korban hingga memberikan bantuan untuk korban dan keluarganya.

Pertama, Pemprov Jatim telah siaga sejak awal mendengar kabar ambruknya musala tersebut. Pihaknya turut menyiapkan alat-alat penunjang evakuasi.

"Kemudian saya minta langsung tim layanan dukungan psikososial. Jadi tim Dinas Sosial itu sudah jalan dari Senin (29/9) malam. Karena ada (keluarga) yang memang belum bisa apa dahar (makan) karena masih ingin menunggu berita putra-putrinya," tutur Khofifah.

Selanjutnya, ada dapur umum yang telah didirikan di posko gabungan untuk memenuhi kebutuhan makanan hingga minuman pihak keluarga, korban selamat, sampai petugas di lokasi.

"Kemudian saya minta lagi kepada Dinas Kesehatan, pastikan seluruh rumah sakit itu dalam posisi on call. Seluruh rumah sakit di luar RSUD semua akan dicover oleh Pemprov (untuk perawatan korban)," beber Khofifah.

Pemberian oksigen hingga air untuk korban selamat yang masih terjebak di reruntuhan bangunan juga terus diupayakan. Begitupun dengan petugas yang bisa memberikan dukungan kepada para korban.

"Jadi, harus ada semangat yang terus disampaikan kepada mereka yang masih bisa dikonfirmasi dan minum. Kemudian ada yang kemarin bisa dikasih roti," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan bahwa Pemprov juga telah menyiapkan alat berat berupa crane jika nantinya siap digunakan. Sebab saat ini penggunaan alat berat masih dihindari demi mencegah reruntuhan susulan.

"Pokoknya semua distandby-kan. Kapan saja dari BNPB Basarnas sudah kita mulai, misalnya pengangkatan puing-puing peralatan itu insya allah sudah siap semua," pungkasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads