Kegiatan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo dihentikan usai ambruknya bangunan 3 lantai. Belum dapat dipastikan kapan kegiatan akan kembali dilaksanakan.
"Iya, sementara dihentikan. Belum bisa ditentukan (sampai kapan)," ujar pengasuh ponpes KH Abdus Salam Mujib, Selasa (230/9/2025).
Ia turut menjelaskan bahwa musala yang ambruk itu berada dalam tahap pengecoran. Pembanguna itu sendiri telah dilakukan selama 9 bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pengecoran yang terakhir saja, itu jebol. Ya, hanya itu. (Proses pembangunan) sudah lama, sudah 9 bulan. Kurang lebih 9 sampai 10 bulan," jelasnya.
Bangunan itu sendiri terdiri dari 3 lantai, ditambah ada dek di bagian paing atas. Pengecoran yang dilakukan, disebut di bagian paling atas atau dek itu.
Akan tetapi, menurut pihak pengasuh ponpes, proses pengecoran semestinya telah selesai dilakukan. Sehingga proses salat berjamaah dilakukan di musala itu.
"Mungkin sudah selesai atau bagaimana enggak tahu. Soalnya ngencor mulai dari pagi. Saya kira ngecornya mungkin hanya 4 jam, 5 jam selesai. Mungkin jam 12 sudah selesai," katanya.
Hingga saat ini, proses evakuasi para korban masih terus dilakukan. Ada ratusan santri yang disebut berada di musala ketika terjadi insiden itu.
Ia menyebut bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari takdir tuhan. Ia turut mendoakan agar pihak keluarga diberi ketabahan.
"Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik. Diberi pahala yang sangat-sangat Apa yang enggak bisa mengutarakan, mudah-mudahan yang dibalas dengan balasan kebaikan oleh Allah," ungkapnya.
Data dari SAR Surabaya menyebut ada empat korban yang baru saja dievakuasi dari dalam reruntuhan dengan kondisi luka-luka. Sisanya masih banyak yang terjebak lantaran masih terdengar suara tangisan hingga jeritan.
Beberapa korban lainnya juga ada yang dilarikan ke tiga RS di Sidoarjo yakni RSUD Sidoarjo, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajr.
Namun pihak ponpes belum dapat memastikan saat peristiwa itu terjadi, ada berapa santri yang berada di lokasi untuk melaksanakan salat ashar berjamaah. Kemudian jumlah pasti korban yang selamat, luka-luka, dan lainnya pun belum dapat dipastikan.
Sebelumnya, sebuah bangunan di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa Buduran, Sidoarjo ambruk. Akibatnya banyak yang tertimbun reruntuhan.
Ketua RT setempat, Munir mengatakan ambruknya bangunan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sedangkan bangunan yang ambruk merupakan bangunan yan di dalamnya musala.
"Habis salat asar itu ada suara gemuruh ada getaran seperti gempa ternyata musala," kata Munir, Senin (29/9/2025).
(auh/abq)