Yulianto Buta Usai Operasi Katarak, Direktur RSU Malang Dia Polisikan

Yulianto Buta Usai Operasi Katarak, Direktur RSU Malang Dia Polisikan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 27 Sep 2025 14:30 WIB
Yulianto (47) bersama keluarganya yang melaporkan RSU Pindad ke polisi atas dugaan malapraktik.
Yulianto (47) bersama keluarganya yang melaporkan RSU Pindad ke polisi atas dugaan malapraktik. (Foto: Istimewa)
Malang -

Yulianto (47), Warga Dampit, Malang diduga menjadi korban malapraktik di salah satu rumah sakit umum (RSU) di Kecamatan Turen. Dia laporkan sejumlah pihak di RSU itu setelah matanya mengalami kebutaan usai menjalani operasi katarak.

Pihak yang dilaporkan oleh Yulianto adalah Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang beserta salah satu dokter spesialis mata berinisial R.

Yulianto menceritakan awal mula dirinya mengalami gangguan penglihatan. Dia sempat berobat ke Klinik Cakra yang merupakan bagian dari RSU Pindad pada 2024 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu saya langsung divonis katarak. Sehingga solusinya kalau ingin sembuh. Maka harus operasi mata," ungkap Yulianto kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025).

ADVERTISEMENT

Yulianto menyebutkan saat itu pihaknya sempat menanyakan presentase keberhasilan dari proses operasinya dan dikatakan bahwa prosentase keberhasilan operasi mencapai 100%.

"Presentase keberhasilannya katanya 100%. Oleh karena itu saya berani operasi. Seandainya kalau bilang 80%, mungkin saya tidak akan melanjutkan operasi," sebutnya.

Setelah menjalani operasi, bukannya kembali normal, penglihatan Yulianto justru hilang sama sekali. Bahkan, matanya sempat mengalami perdarahan hebat setelah operasi tersebut.

"Saat itu saya ditawari oleh pihak rumah sakit untuk operasi ulang. Tapi saya tidak mau, karena trauma," pungkasnya.

Sementara, kuasa hukum Yulianto, Agus Salim Ghozali mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan pihak rumah sakit berkaitan dengan kondisi mata yang telah dialami Yulianto.

"Namun, RSU Pindad kekeh bahwa tindakan operasi yang dilakukan pada klien kami sudah sesuai prosedur," kata Ghozali saat dikonfirmasi lebih lanjut.

Agus menyebutkan bahwa RSU Pindad mengeklaim bahwa kegagalan operasi yang dilakukan itu karena Yulianto tengah mengalami Diabetes Melitus.

"Tapi seharusnya kalau sudah tahu klien kami mengalami diabetes, dokter tidak memaksakan operasi," pungkasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads