Resmi! Muhammadiyah Umumkan Awal Puasa Ramadan 2026

Resmi! Muhammadiyah Umumkan Awal Puasa Ramadan 2026

Irma Budiarti - detikJatim
Sabtu, 27 Sep 2025 02:00 WIB
Ramadan Kareem photography, Lantern with crescent moon shape on the beach with sunset sky, 2024 Eid Mubarak  greeting background
ILUSTRASI PUASA. Foto: Getty Images/sarath maroli
Surabaya -

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah menetapkan awal puasa Ramadan 1447 Hijriah. Jadwal puasa Ramadan diputuskan lebih awal dari yang sempat tercantum di kalender cetak organisasi tersebut.

Penetapan tersebut menjadi penegasan komitmen Muhammadiyah untuk menghadirkan kepastian hukum ibadah berbasis sains, transparan, dan konsisten secara global, sehingga umat dapat mempersiapkan diri menjalankan Ramadan sesuai ketetapan organisasi.

Awal Ramadan 2026

Dikutip dari Masjid Muhammadiyah, PP Muhammadiyah resmi menetapkan awal puasa Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu Legi 18 Februari 2026. Keputusan ini diumumkan setelah dilakukan kajian astronomi terkini dengan metode hisab hakiki kontemporer dan pendekatan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan ini sekaligus mengoreksi versi sebelumnya yang menyebut awal Ramadan jatuh 19 Februari 2026. Setelah validasi ulang menggunakan data astronomi global dan aplikasi HisabMu, PP Muhammadiyah memastikan ketepatan waktu ibadah sesuai prinsip keilmuan yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan.

Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan melalui dua parameter utama KHGT sebagaimana dirumuskan dalam Muktamar Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Turki tahun 2016.

ADVERTISEMENT
  • Parameter Kalender Global 1 (PKG 1): awal bulan dimulai jika sebelum pukul 24.00 UTC, ada wilayah dunia yang memenuhi ketinggian Bulan ≥5° dan elongasi Bulan ≥8°.
  • Parameter Kalender Global 2 (PKG 2): jika PKG 1 tak terpenuhi, awal bulan ditetapkan bila ijtimak terjadi sebelum fajar di New Zealand, dan kriteria hilal terpenuhi di daratan Benua Amerika setelah pukul 24.00 UTC.

Dalam kasus penetapan 1 Ramadan 1447 Hijriah, PKG 1 tidak terpenuhi, namun PKG 2 sah secara astronomis dan operasional. Data menunjukkan ijtimak terjadi pada 17 Februari 2026 pukul 16:06:13 UTC (sebelum fajar di New Zealand).

Sementara kondisi visibilitas hilal terpenuhi di wilayah barat laut Alaska, Amerika Serikat, tepatnya di koordinat 56°48′49″ LU | 158°51′44″ BB. Pada 18 Februari 2026 pukul 03:43 UTC, ketinggian Bulan tercatat 5°23′01″ dan elongasi Bulan 8°00′06″.

Penetapan ini juga diverifikasi dengan HisabMu, sistem hisab berbasis astronomi digital yang dikembangkan Muhammadiyah Software Labs di bawah koordinasi Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah.

Aplikasi ini mengonfirmasi wilayah barat laut Amerika Serikat, termasuk sejumlah kota di Alaska seperti Chevak, Tununak, dan Hooper Bay, memenuhi seluruh syarat KHGT, sehingga Muhammadiyah menetapkan Rabu 18 Februari 2026 sebagai awal puasa Ramadan 1447 Hijriah.

Penetapan 1 Syawal 2026

Sebagai bagian dari komitmen yang sama, Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal 1447 Hijriah atau Idul Fitri 2026 menggunakan pendekatan dan parameter KHGT yang identik.

Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1447 Hijriah atau Idul Fitri 2026 jatuh pada Jumat 20 Maret 2026 Masehi, menggunakan pendekatan dan parameter yang sama. Penetapan ini memberikan kepastian hukum ibadah, sekaligus mendukung keseragaman waktu pelaksanaan hari raya di Indonesia dan dunia.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads