Di Mana Eks Dosen UIN Malang dan Istrinya Tinggal Usai Diusir Warga?

Di Mana Eks Dosen UIN Malang dan Istrinya Tinggal Usai Diusir Warga?

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 26 Sep 2025 18:00 WIB
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin bersama istrinya
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin bersama istrinya/Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Malang -

Eks dosen UIN Malang, Imam Muslimin yang viral guling-guling, kini sementara tinggal di hotel usai mendapat surat pengusiran dari lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Imam mengaku sudah memutuskan untuk menjual rumahnya usai diusir warga.

"Kami sementara tinggal di hotel, jadi berpindah-pindah. Hingga rumah kami terjual, karena masih proses dijual, kalau sudah laku kami baru pindah," kata Imam Muslimin, Jumat (26/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam menyebut, baru menerima surat pengusiran tersebut pada 22 September 2025. "Benar pengusiran saya dari lingkungan itu memang ada. Suratnya tertanggal 7 September, tapi baru dikirimkan ke saya 22 September 2025," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menilai, dirinya tak pernah dilibatkan dalam rapat atau mediasi sebelum surat itu dikeluarkan. Bahkan ia mengaku menerima surat tersebut secara mendadak, setelah ditandatangani oleh puluhan warga.

"Di rapat itu ada RT/RW, bendahara RT dan sekretaris RT, serta sejumlah warga. Kami bahkan tidak pernah dimintai keterangan sebelum-sebelumnya," akunya.

Imam menambahkan, selama tinggal sejak 2017 dirinya merasa tak sepenuhnya diterima di lingkungan itu. Ia juga mengaku kesulitan berkomunikasi dengan perangkat RT/RW.

"Kami sering sowan ke Pak RT, berusaha komunikasi terkait hal ini. Tapi tidak pernah diterima, dan duduk dengan enak. Selalu terburu-buru dengan alasan lainnya," jelasnya.

Di sisi lain, warga mengaku sudah cukup resah. Mereka bersepakat meminta Imam Muslimin beserta istrinya pergi meninggalkan lingkungan.

Ketua RT 09/RW 09 Joyogrand, Prajogo Subiarto, membenarkan keputusan itu. "Benar, itu memang keputusan warga," ujar Prajogo saat dihubungi detikJatim, Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, lingkungan sebenarnya tenang sebelum muncul perseteruan soal lahan yang kemudian merembet ke masalah personal.

"Sebelumnya suasana di sini tenang, saya jadi RT sejak 2019 tidak ada masalah. Jadi ketika bulan Juli sampai September sekarang ini banyak kegaduhan yang ditimbulkan," ungkapnya.

"Perseteruan awalnya karena masalah tanah, bakar bakar lahan, personal membuat kata kata yang (tidak pantas) kepada ibu ibu di sini," sambungnya.

Warga akhirnya menggelar rapat pada 7 September 2025 dan membuat surat berisi lima poin alasan pengusiran, mulai dari dianggap melanggar asas kepatutan dan adat istiadat hingga membuat keresahan.

"Ini yang membuat kami menyepakati adanya 5 poin yang kami tuliskan di surat pengusiran. Sebenarnya dia bukan tercatat sebagai warga disini, melainkan warga Candi Badut, Karangbesuki," tegas Prajogo.

Ia membantah tudingan Imam bahwa tidak pernah ada mediasi. Menurutnya, sejumlah upaya sudah dilakukan namun selalu diulangi lagi oleh Imam.

"Sebelumnya di beberapa waktu di Juli sudah di mediasi dengan pengurus RT, untuk tidak membuat kegaduhan, tapi mengulang lagi. Kemudian dipertemukan dengan beberapa orang dan tetangganya, Bu Sahara itu masih juga terulang. Lalu, saya sendiri juga sudah mengingatkan," terangnya.

"Kemudian dia (Imam Muslimin) mengajak mediasi. Saya mengatakan bahwa saya siap membantu mediasi. Tapi mengulang terus menerus, seperti kegaduhan yang viral itu," sambungnya.

Prajogo menyebut keputusan ini merupakan puncak keresahan warga. Namun ia menegaskan tidak ada batas waktu khusus terkait pengusiran itu.

"Tidak (deadline), itu hanya sanksi sosial. Tapi dia (Imam Muslimin) sudah sempat pamit. Tapi diingkari lagi. Semua warga dikelilingi satu-satu tetapi tidak jadi, masih di rumah," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya kini menunggu hasil proses hukum dari laporan yang telah dilayangkan kedua belah pihak ke Polresta Malang Kota.

"Saya tunggu hasil proses di Polres, kan sudah diadukan masing-masing pihak. Saya nanti menunggu dipanggil yang di Polres. Nanti akan saya sampaikan semua di Polres," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Dosen UIN Malang Guling-guling di Tanah saat Ribut dengan Tetangga"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads