Panitia karnaval di Jember mengaku sempat tak mengetahui adanya aksi warga membongkar jembatan demi truk bermuatan sound horeg bisa lewat. Mereka menegaskan saat kejadian berlangsung, panitia sudah berada di lokasi lapangan acara.
"Kami panitia juga tidak mengetahui terkait kejadian itu karena kami ada di lokasi lapangan. Di lapangan dusun Krajan, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember," kata Ketua Panitia Karnaval, M Rosul, Selasa (23/9/2025).
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 60 detik viral di Instagram @explorejember. Dalam rekaman itu tampak sejumlah warga membongkar bagian atas jembatan di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan. Aksi itu dilakukan agar truk bermuatan sound horeg bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosul membenarkan aksi tersebut dilakukan oleh warga penyewa sound system. Menurutnya, truk tersangkut di pagar jembatan karena tali track belt-nya menabrak.
"Ketika sound mau berangkat ke lapangan ke rute yang mau dilalui, saat di jembatan, tali track belt nya tersangkut pagar jembatan," terangnya.
Ia menambahkan, perjalanan sound system sebelumnya lancar saat menuju rumah penyewa. Namun, ketika hendak kembali ke arah lapangan, truk justru tersangkut hingga warga berinisiatif membongkar sebagian jembatan.
"Ketika sound itu berangkat ke rumah penyewa, aman ga nyangkut itu truk nya. Saat mau balik lagi ke barat, truk (tali track belt nya) nyangkut," ujar Rosul.
Rosul menambahkan, dikarenakan truk tidak bisa lewat, warga yang menyewa sound punya inisiatif untuk merusak jembatan. Jembatan yang dirusak terletak pada bagian pojok sebelah atas.
"Jadi warga penyewa sound punya inisiatif untuk merusak jembatan pojok sebelah atas," pungkasnya.
(auh/abq)












































