Suasana di Desa Kemungsari Lor, Kecamatan Panti, Jember sempat kisruh gegara warga dilarang masuk lapangan desa untuk melakukan battle sound horeg. Warga yang menyewa sound horeg akhirnya datang ke kantor desa.
Warga Desa Kemuningsari Lor sekaligus Ketua Komisi A DPRD Jember, Budi Wicaksono menyampaikan, ketegangan itu bermuara dari acara Karnaval Agustusan. Start-nya mulai dari lapangan Kemuning Lor, dan diakhiri di balai desa.
"Saat acara itu, beberapa warga menyewa sound system. Mereka mau masuk ke lapangan desa untuk battle sound, namun tidak bisa karena tidak ada perizinan," katanya, Kamis (14/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikarenakan tidak dibolehkan masuk ke lapangan, akhirnya masyarakat datang ke kantor desa. Mereka hendak menyampaikan aspirasi dan difasilitasi oleh pihak Muspika setempat.
"Oleh pihak Muspika difasilitasi, saya sebagai anggota DPRD juga ikut. Atas kerugian yang dirasakan oleh masyarakat, kami pun sepakat untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat," ujarnya.
Budi menambahkan, masalahnya sudah selesai dan semua pihak sudah saling menerima. Selain diberikan kompensasi, bulan depan akan diadakan acara battle sound lagi.
"Intinya, semuanya sudah selesai. Bulan dekan, akan dibuat acara battle sound lagi," paparnya.
Sementara itu, Rifendi Wahyuwibakti juga menyebut bahwa masalah tersebut sudah terselesaikan secara baik dan damai. Pihaknya bersama Muspika setempat juga berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman.
"Alhamdulillah, sudah terselesaikan secara baik-baik. Kami berkomitmen agar kondisinya tetap kondusif," tandasnya.
(auh/hil)