Lagi sering lihat istilah kalcer berseliweran di TikTok, Instagram, atau X (Twitter)? Istilah gaul yang lagi hits ini ternyata punya arti yang unik, lho!
Media sosial memang kerap melahirkan istilah-istilah baru yang cepat menyebar di kalangan anak muda. Salah satunya adalah kalcer, sebutan yang kini populer di Generasi Z untuk menandai kelompok dengan gaya hidup, penampilan, dan kebiasaan tertentu.
Secara bahasa, kalcer berasal dari serapan kata bahasa Inggris culture yang berarti "budaya". Namun, di media sosial, maknanya lebih mengarah pada gaya hidup anak muda dengan ciri khas tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak kalcer biasanya identik dengan outfit nyentrik, sneakers kekinian, nongkrong di coffee shop estetik, hingga hobi-hobi spesifik yang bikin mereka beda dengan kelompok lain. Fenomena ini bukan cuma soal tren berpakaian, tapi juga bagian dari identitas sosial di era digital.
Arti Kalcer dalam Bahasa Gaul
Secara makna, kalcer merujuk pada kelompok anak muda yang tampil dengan gaya khas sesuai budaya populer tertentu. Contoh yang sering disebut adalah anak Jaksel (Jakarta Selatan) yang dikenal punya gaya fashion oversize, memakai sneakers Adidas Samba, hingga mengendarai Vespa Matic.
Meski begitu, istilah ini sifatnya subjektif. Banyak orang menggunakan kata kalcer untuk menggambarkan sekelompok anak muda dengan identitas unik, dan kemudian istilah tersebut disepakati secara luas.
Perbedaan Kalcer dan Anak Skena
Tak jarang, kalcer sering disamakan dengan istilah anak skena, karena keduanya punya kesamaan dalam gaya berpakaian. Anak kalcer maupun skena sama-sama suka memakai kaus hitam bermotif, celana cargo, sepatu docmart, serta aksesori seperti kalung, cincin, dan totebag polos.
Namun, ada sedikit perbedaan dalam konteksnya. Anak skena lebih erat dengan dunia musik indie atau underground, sedangkan anak kalcer lebih luas cakupannya, mencakup gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari.
Ciri-ciri Anak Kalcer
Fenomena kalcer bukan cuma istilah gaul semata. Anak kalcer dikenal punya gaya hidup, penampilan, dan kebiasaan yang bikin mereka menonjol di tengah anak muda lainnya. Berikut beberapa ciri khas anak kalcer yang kerap disebut di media sosial.
- Fashion serba simpel dan estetik: dominasi warna netral atau hitam dengan sentuhan streetwear.
- Sneakers hits: Adidas Samba, Nike Dunk Low, hingga New Balance 530 jadi koleksi andalan.
- Coffee shop culture: gemar nongkrong di kafe artisan sambil mengerjakan tugas, bekerja, atau membuat konten.
- Laptop penuh stiker: seolah menjadi identitas wajib saat nongkrong di kafe.
- Tato minimalis: beberapa anak kalcer memiliki tato kecil di tangan atau kaki sebagai bentuk ekspresi seni.
Kalcer dan Budaya Nongkrong di Kafe
Salah satu kebiasaan yang lekat dengan anak kalcer adalah nongkrong di coffee shop. Aktivitas ini bukan sekadar minum kopi, tetapi juga menjadi bagian dari lifestyle mereka.
Di kafe, anak kalcer biasanya sibuk dengan laptopnya, mendengarkan musik, atau sekadar mengabadikan momen untuk media sosial. Dari sinilah muncul citra kalcer adalah anak muda dengan gaya hidup modern yang estetik.
Istilah Gaul Lain yang Populer di Sosmed
Bukan cuma kalcer, media sosial juga jadi tempat lahirnya berbagai istilah gaul baru yang cepat viral di kalangan anak muda. Tren kata-kata ini sering muncul di TikTok, Instagram, hingga X, dan punya arti unik masing-masing. Berikut beberapa istilah gaul lain yang ramai digunakan di media sosial.
- YGY (Ya Guys Ya): Digunakan untuk menegaskan sesuatu dalam percakapan.
Contoh: "Aku mau makan dulu nih, ygy." - POV (Point of View): Konten yang menampilkan sudut pandang tertentu dalam sebuah adegan.
Contoh: "POV: Bertemu ayah gebetan di masjid." - NT (Nice Try): Ungkapan penyemangat bagi seseorang yang sudah berusaha, meski hasilnya belum berhasil.
Contoh: "Aku udah nyatain perasaan, tapi ditolak. NT lah."
Istilah kalcer hanyalah satu dari sekian banyak kosakata gaul yang lahir dari budaya digital. Bagi Generasi Z, kalcer bukan sekadar gaya berpakaian, melainkan identitas sosial yang membedakan dengan kelompok lain. Dengan memahami arti kalcer, jadi lebih mengenal dinamika bahasa gaul yang berkembang di medsos.
(ihc/irb)