Buntut Panjang Kasus Dosen UIN Malang Guling-guling Kini Dinonaktifkan

Round Up

Buntut Panjang Kasus Dosen UIN Malang Guling-guling Kini Dinonaktifkan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 20 Sep 2025 09:15 WIB
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin gulung-gulung saat cekcok dengan tetangganya
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin gulung-gulung saat cekcok dengan tetangganya/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

Kasus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin, terus bergulir. Berawal dari cekcok dengan tetangga hingga aksi berguling-guling di jalan, kini ia dinonaktifkan dari kampus, terancam pasal pencemaran nama baik, dan dilaporkan ke polisi.

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang mengambil langkah tegas menyikapi kasus viral yang menyeret salah satu dosennya, Imam Muslimin. Pihak kampus menonaktifkan IM dari tugas mengajar sekaligus menyerahkan persoalan ini ke Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya @uinmlg, pihak kampus menegaskan sikap mereka terkait polemik Imam Muslimin dengan tetangganya. UIN Maliki juga menyampaikan permohonan maaf atas kasus yang sudah beredar luas di media sosial itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permohonan maaf atas ketidaknyamanan semua pihak; para wali mahasiswa, para mahasiswa, seluruh warga kampus dan seluruh masyarakat atas beredarnya video dan informasi terkait IM," tulis Tim Penegakan Disiplin ASN UIN Malang dalam keterangan resmi dilihat detikJatim, Jumat (19/9/2025).

ADVERTISEMENT

Dalam keterangannya, UIN Malang menjelaskan telah membentuk Tim Penegakan Disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menangani persoalan ini. Pihak kampus juga sudah memanggil Imam Muslimin dan sejumlah pihak terkait guna dimintai klarifikasi.

Senat UIN Malang turut mengambil sikap dengan menangguhkan permohonan kenaikan jabatan Imam Muslimin. "Senat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah menangguhkan permohonan IM (Imam Muslimin) untuk kenaikan jabatan," tulis keterangan resmi.

Fakultas Tarbiyah dan Pascasarjana juga telah menonaktifkan Imam Muslimin dari tugas sebagai dosen.

"UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sudah meminta Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI untuk melakukan investigasi dan tindakan sesuai aturan," lanjut Tim Penegakan Disiplin ASN UIN Malang.

Di sisi lain, Imam Muslimin menyebut dirinya telah mengajukan surat kemunduran diri sebagai dosen. Alasannya, tak satupun mahasiswa ikut kelas dalam jam perkuliahannya.

"Saya mundur, saya sudah mengajukan surat untuk mundur jadi dosen. Suratnya bisa dilihat," ujar Imam Muslimin ditemui di kampus UIN Maliki, Selasa (16/9/2025).

Imam menyampaikan surat mundur sebagai pengajar sudah disampaikan kepada Direktur Pascasarjana UIN Maliki.

"Saya mengajukan mundur kepada direktur pasca. Karena saya ini dosen pasca, saya dosen filsafat tasawuf," terangnya.

Sementara itu, kasus perseteruan Imam Muslimin dengan tetangganya, Sahara, juga memasuki babak baru. Sahara berniat melaporkan Imam atas dugaan pencemaran nama baik ke polisi. Sahara datang ke Polresta Malang Kota bersama kuasa hukumnya, menyerahkan sejumlah dokumen pendukung berupa rekaman video, foto, dan keterangan saksi.

"Bukan hanya saya yang mengalami. Banyak tetangga yang pernah bermasalah dengan dosen IM, tapi tidak berani bicara. Saya ingin menempuh jalur hukum agar ada kejelasan dan keadilan ditegakkan," kata Sahara kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

Kuasa hukum Sahara, Moh Zakki, mengatakan pihaknya fokus melaporkan dugaan pencemaran nama baik. "Hari ini kami melaporkan seseorang yang patut diduga Imam Muslimin, terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Laporan kami mengacu pada Pasal 310 dan 311 KUHP, serta Pasal 27 jounto Pasal 45 UU ITE," kata Zakki.

Zakki menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan ada laporan tambahan. "Kami juga ada sejumlah aduan lain. Namun kami memilih untuk fokus terlebih dahulu pada unsur pencemaran nama baik. Laporan lanjutan kemungkinan akan menyusul," jelasnya.

Selain laporan Sahara, sejumlah warga disebut juga menyampaikan keluhan terkait perilaku Imam Muslimin yang kerap terlibat konflik dengan lingkungan.

"Beberapa masyarakat dan juga Ketua RW menyampaikan bahwa yang bersangkutan memang sering bermasalah. Tapi kami tetap akan memverifikasi semua informasi sebelum melangkah lebih jauh," jelas Zakki.

Pihak kuasa hukum berencana mengajukan audiensi ke kelurahan setempat agar penyelesaian hukum berjalan seiring dengan penyelesaian sosial.

"Kami ingin penyelesaian hukum berjalan beriringan dengan penyelesaian sosial, agar suasana lingkungan tidak semakin memanas," pungkasnya.

Sebelumnya, Imam Muslimin viral setelah terlibat cekcok dengan Sahara. Dalam video yang beredar, pria berambut uban itu adu mulut dengan seorang wanita yang merekam kejadian. Bahkan, salah satu video memperlihatkan Imam menjatuhkan diri dan berguling-guling di lahan kosong tepi jalan. Imam juga disebut membawa mahasiswanya ke lokasi kejadian.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Dosen UIN Malang Guling-guling di Tanah saat Ribut dengan Tetangga"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads