Damkar Surabaya Bakal Punya 2 Robot Pemadam Senilai Rp 18 M

Damkar Surabaya Bakal Punya 2 Robot Pemadam Senilai Rp 18 M

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 15 Sep 2025 12:30 WIB
Robot penjinak si jago merah yang bakal didatangkan Damkar Surabaya
Robot penjinak si jago merah yang bakal didatangkan Damkar Surabaya. (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya bakal kedatangan dua robot canggih senilai Rp 18 miliar asal China. Robot ini didatangkan untuk memadamkan si jago merah.

Dua robot tersebut bakal didatangkan Damkar Surabaya pada akhir tahun. Tujuannya untuk membantu menangani kebakaran di tempat yang membahayakan, sehingga personel tidak perlu terjun.

Kabid DPKP Surabaya Wasis Sutikno mengatakan, pengadaan dua robot akan dilakukan bulan November. Lalu robot direncanakan sampai di Kota Pahlawan bulan Desember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua unit robot yang dipesan. Paling lambat datangnya Desember. Robot itu memiliki kelengkapan pemadam seperti umumnya," kata Wasis, Senin (15/9/2025).

Ia mengatakan, pengadaan teknologi dua robot itu menjadi rencana utama yang telah disusun DPKP Surabaya. Salah satunya pengadaan atau kelengkapan sarana prasarana yang harus dimiliki dinas pemadam kebakaran.

ADVERTISEMENT

"Pengadaan barang itu juga disesuaikan dengan pertumbuhan kota juga sama resiko yang ada di Kota Surabaya," ujarnya.

Wasis menjelaskan, robot tersebut diterjunkan ketika menangani kasus kebakaran yang dapat membahayakan petugas. Seperti kebakaran pada kilang minyak.

"Kalau kebakaran pada kilang minyak itu kan susah penanganannya jika pakai manual dan menerjunkan personel. Terbatas kekuatannya untuk menahan panas. Kalau robot kan aman jika terpapar panas, gas beracun hingga potensi ledakan," pungkasnya.

Namun, kedua robot tersebut tidak berjalan sendiri. Melainkan dikendalikan oleh operator dari petugas Damkar.

Berdasarkan data DPKP Surabaya sejak Januari-September 2025, Damkar Surabaya tercatat telah menangani 168 kasus kebakaran. Kasus kebakaran didominasi terjadi di bangunan dan rata-rata disebabkan oleh korsleting listrik.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads