Sebanyak 150 kasus kebakaran terjadi sejak Januari hingga Agustus 2025. Kebakaran tersebut menyebabkan kerugian hingga mencapai sekitar Rp 15,6 miliar.
Kabid Pemadam Kebakaran DPKP Kota Surabaya Wasis Sutikno menjelaskan bahwa sebanyak 76 kasus kebakaran terjadi di objek bangunan yang meliputi perumahan, industri, hingga umum dan dagang.
"Lalu ada 10 kasus kebakaran yang terjadi di objek kendaraan serta 64 kasus di objek non bangunan seperti alang-alang, sampah, dan lain-lain," jelas Wasis, Minggu (14/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu penyebab kebakaran yang terjadi di Kota Surabaya sendiri diantaranya dipicu oleh api terbuka sebanyak 38 kasus, korsleting listrik 48 kasus, serta yang lain masih dalam penyelidikan.
Selain memicu kerugian materiil, kebakaran yang terjadi pada Januari hingga Agustus 2025 juga memicu 13 korban mengalami luka-luka serta dua orang meninggal dunia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat senantiasa waspada, terutama di tengah cuaca yang terik. Warga diminta untuk mengindari aktivitas berisiko yang dapat memicu kebakaran seperti membakar sampah maupun alang-alang di lahan terbuka.
"Informasikan ke pemerintah kota, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kalau misalkan ada (sampah) yang perlu diangkut, nanti diangkut oleh DLH untuk dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," imbaunya.
Sebab jika terjadi kebakaran hingga merembet ke properti lain serta menyebabkan korban, pelaku juga dapat dikenakan sanksi pidana.
Sedangkan apabila masyarakat sudah melihat terjadinya kebakaran, diminta segera menghubungi Damkar atau layanan darurat 112.
"Kalau mendapati ada lahan yang terbakar, segera telepon 112 atau Damkar, agar tidak merembet, kita lakukan penanganan secepatnya," pungkasnya.
(dpe/abq)