Ziarah Emosional Kartika Sari Dewi ke Makam Bung Karno Setelah 55 Tahun

Round Up

Ziarah Emosional Kartika Sari Dewi ke Makam Bung Karno Setelah 55 Tahun

Amir Baihaqi - detikJatim
Senin, 15 Sep 2025 09:00 WIB
Kartika Sari Dewi Soekarno dan putranya, Frederik Kiran Soekarno Seegers berkontemplasi saat ziarah di makam Bung Karno, Kota Blitar
Kartika Sari Dewi Soekarno dan putranya, Frederik Kiran Soekarno Seegers berkontemplasi saat ziarah di makam Bung Karno, Kota Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Kartika Sari Dewi Soekarno, anak Soekarno dari pernikahan dengan Ratna Sari Dewi akhirnya berziarah ke pusara ayahnya di Kota Blitar. Momen emosional ini terjadi setelah 55 tahun beralalu.

Kartika berziarah ke makam ayahnya ditemani bersama anaknya, Frederik Kiran Soekarno Seegers pada Minggu (14/9/2025). Keduanya tiba di pusara Bung Karno tanpa pengawalan ketat.

Kartika tampil cantik dengan kerudung dan balutan busana berwarna pink yang senada dengan putranya yang juga memakai kemeja pink. Keduanya menuju pusara Makam Bung Karno untuk berziarah dan menaburkan bunga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai berdoa bersama, Kartika dan anaknya memilih berkontemplasi di depan makam ayahnya selama kurang lebih 15 menit. Perempuan kelahiran 1967 itu mengaku datang dari London, Inggris dan langsung terbang menuju Kota Blitar khusus untuk berziarah ke makam ayahnya.

ADVERTISEMENT

"Saya senang sekali karena bisa datang ke Blitar dengan anak saya. Saya selalu merasa senang bertemu dengan bapak saya. Saya datang dari London untuk ke sini," kata Kartika kepada detikJatim usai berziarah, Minggu (14/9/2025).

Kartika mengaku bahagia bisa berziarah ke makam sang ayah di Blitar. Kedatangannya ke makam ayahnya ini adalah yang pertama kali setelah Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970.

Saat itu ia mengaku masih berumur 3 tahun dan sempat ikut mengantarkan ayahnya ke pemakaman. Artinya, Kartika baru bisa berziarah setelah 55 tahun kepergian Bung Karno.

"Saya ke sini sejak usia 3 tahun, selalu ada rasa emosional yang tinggi. Saya berdoa memohon ampunan dari Bapak, dukungan untuk anak saya dan saya. Jika saya punya kesalahan di masa lalu, saya juga meminta dukungan untuk kehidupan saya," terangnya.

Kartika menyebut ayahnya adalah salah satu pejuang penting dalam kemerdekaan Indonesia. Sama halnya dengan Sultan Syahir dan Bung Hatta. Menurutnya, mereka merupakan pejuang kemerdekaan pertama setelah Perang Dunia ke-II.

"Indonesia adalah negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaan setelah Perang Dunia II. Dan itu menginspirasi banyak negara di Asia untuk merdeka. Saya sangat bangga dengan warisan beliau," katanya.

Ditanya soal kondisi Indonesia, Kartika mengaku turut sedih dengan keadaan negara saat ini. Namun, Ia menyebut tetap bangga dengan Indonesia karena telah bergabung dengan BRICS dan asosiasi lain di Asean. Selain itu, perkembangan industri dan teknologi juga semakin pesat di Indonesia.

"Saya berharap akan ada lebih banyak inklusi sosial untuk pendidikan dan kesehatan, bagi seluruh rakyat Indonesia. Saya berdoa untuk perdamaian, dan saya berharap kita memiliki politisi yang dapat mengabdi kepada negara, untuk sosial yang lebih baik. Khususnya bagi masyarakat Indonesia," tandasnya.

Sebagai informasi, kunjungan Kartika dan sang anak didampingi oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin dan Kepala UPT Perpusnas Bung Karno, Nurny Syam. Usai berziarah dan menyapa warga sekitar, Kartika dan anaknya turut mengunjungi Perpusnas Bung Karno.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads