Alasan Jalal Hidup Menyatu dengan Alam di Rumah Pohon Beringin

Round Up

Alasan Jalal Hidup Menyatu dengan Alam di Rumah Pohon Beringin

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 12 Sep 2025 09:30 WIB
Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu dirumah pohon untuk mencari ketenangan hati.
Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu di rumah pohon untuk mencari ketenangan hati.(Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang kian tidak menentu, Jalal, warga Dusun Nganting, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, memilih jalan hidup berbeda.

Pria berusia 56 tahun itu tinggal di sebuah rumah pohon unik yang ia bangun dari lima pohon beringin yang ditanam bersama teman-temannya lebih dari tiga dekade silam. Hunian itu bukan sekadar rumah pohon, melainkan bangunan yang benar-benar tumbuh bersama alam.

Sudah sekitar 15 tahun Jalal membentuk bangunan rumah pohon dari akar dan batang pohon beringin yang ia tanam. Mulanya, pohon-pohon itu ditanam untuk menggantikan pohon kepuh yang tumbang agar area sekitar kembali teduh dan hijau. Namun, seiring waktu, ide membentuk hunian dari akar dan batang pohon mulai ia realisasikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memang sengaja istirahat dulu di pendopo depan waktu pohonnya belum siap. Tapi setelah akarnya menjalar dan memenuhi syarat, saya mulai bentuk pelan-pelan," ujar Jalal saat ditemui detikJatim di rumah pohonnya, Senin (8/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Jalal, ia merakit akar-akar pohon beringin dengan hati-hati agar tetap alami namun rapi.

Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu dirumah pohon untuk mencari ketenangan hati.Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu dirumah pohon untuk mencari ketenangan hati. Foto: Suparno/detikJatim)

"Akar-akar itu saya rakit, saya susun. Supaya tetap kelihatan alami saya pasang banner transparan pada bagian dalam, jadi akar pohonnya bisa terlihat," lanjutnya.

Konsep rumah pohon itu, kata Jalal, bukan sekadar soal estetika, tetapi juga kesadaran lingkungan. Ia ingin menunjukkan bahwa manusia bisa hidup berdampingan dengan alam tanpa harus merusaknya.

"Awalnya saya cuma ingin pekarangan tetap rapi dan akar pohon beringin yang menjalar itu tetap tertata. Tapi lama-lama jadi tempat tinggal yang nyaman dan sejuk," ujarnya.

Rumah pohon ini berdiri di satu batang beringin yang tumbuh berdekatan dengan pohon lainnya. Penempatan itu dirancang untuk menciptakan naungan maksimal, sehingga memberikan kesejukan alami pada siang hari.

"Beringin ini akarnya cepat menjalar, makanya saya atur biar nggak mengganggu tanah pekarangan tapi tetap bisa dipakai untuk struktur rumah," tambahnya.

Tidak seperti rumah pohon kebanyakan yang menggunakan struktur tambahan di atas pohon, Jalal justru memanfaatkan akar-akar hidup layaknya jembatan akar alami hingga membentuk bangunan rumah. Ia menegaskan tidak ada maksud muluk dalam membangun tempat tinggal itu.

"Bayangin aja kalau pagi, oksigennya sega, cahaya matahari nyusup di antara daun-daun, adem banget. Ini bukan cuma rumah, tapi tempat menenangkan diri," ujarnya sambil tersenyum.

Jalal tinggal di kawasan makam leluhur desa, tempat di mana ia dan teman-temannya menanam lima pohon beringin sekaligus sekitar tahun 90-an. Saat itu, pohon kepuh yang tumbang membuat lingkungan menjadi gersang.

"Awalnya dulu tahun 90-an lah, pohon kepuh di sini tumbang. Saya sama teman-teman berinisiatif nanem beringin biar tetap rindang dan nggak panas. Ada lima pohon beringin yang kita tanem berdekatan," kata Jalal.

Ia merawat pohon-pohon itu dengan cara unik, yakni menata akar yang menjalar agar tidak merusak pekarangan, tetapi justru membentuk dinding alami rumah.

"Kalau beringin itu kan akarnya banyak, cepat menjalar. Saya takut pekarangan sini penuh akar. Akhirnya saya bentuk biar bagus, saya rakit, saya susun. Jadi akarnya kelihatan, tapi pekarangannya tetap utuh," jelasnya.

Kini rumah pohon buatan Jalal telah berusia lebih dari 15 tahun. Dari luar, tampak seperti bangunan biasa, tetapi saat masuk ke dalam, pengunjung akan disambut akar-akar beringin asli yang membentuk dinding alami. Jalal sering beristirahat di pendopo kecil yang ia bangun di bagian depan rumah.

"Tujuan saya sederhana saja, biar teduh, rindang, dan akar-akarnya bisa tertata rapi. Nggak neko-neko, yang penting manfaat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pria di Sidoarjo Hidup Belasan Tahun di Rumah Pohon Beringin"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads