Hidup Tenang, Pria Tulangan Sidoarjo Ini Tinggal dalam Pohon Beringin

Hidup Tenang, Pria Tulangan Sidoarjo Ini Tinggal dalam Pohon Beringin

Suparno - detikJatim
Senin, 08 Sep 2025 23:00 WIB
Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu dirumah pohon untuk mencari ketenangan hati.
Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu dirumah pohon untuk mencari ketenangan hati. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Di tengah situasi yang tidak menentu saat ini, seorang pria warga Dusun Nganting, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo memilih hidup di rumah pohon yang ia bangun. Pria itu bernama Jalal. Dia merupakan pecinta alam yang memilih tinggal di rumah yang dibangun di sebuah pohon beringin.

Sudah sekitar 15 tahun Jalal membentuk bangunan ini dari 5 pohon beringin yang dia tanam bersama teman-temannya lebih dari 3 dekade lalu. Karena itulah rumah pohon itu bukan rumah pohon biasa, tapi bangunan yang benar-benar tumbuh bersama alam.

Mulanya pohon-pohon itu ditanam untuk menggantikan pohon kepuh yang tumbang supaya area sekitar kembali teduh dan hijau. Seiring waktu, ide membentuk hunian dari akar dan batang pohon mulai dia realisasikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memang sengaja istirahat dulu di pendopo depan waktu pohonnya belum siap. Tapi setelah akarnya menjalar dan memenuhi syarat, saya mulai bentuk pelan-pelan," ujar Jalal saat ditemui detikJatim di rumah pohonnya, Senin (8/9/2025).

"Akar-akar itu saya rakit, saya susun. Supaya tetap kelihatan alami saya pasang banner transparan pada bagian dalam, jadi akar pohonnya bisa terlihat," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Jalal, konsep rumah pohonnya bukan sekadar estetika tetapi juga merupakan bentuk kesadaran lingkungan. Dia ingin menunjukkan bahwa manusia bisa hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya.

"Awalnya saya cuma ingin pekarangan tetap rapi dan akar pohon beringin yang menjalar itu tetap tertata. Tapi lama-lama jadi tempat tinggal yang nyaman dan sejuk," ujarnya.

Rumah pohon ini berdiri di satu batang pohon beringin yang ditanam dalam jarak berdekatan dengan pohon beringin lainnya. Penempatan itu memang dirancang demi menciptakan naungan yang maksimal, memberikan kesejukan alami pada siang hari.

"Beringin ini akarnya cepat menjalar, makanya saya atur biar nggak mengganggu tanah pekarangan tapi tetap bisa dipakai untuk struktur rumah," tambahnya.

Desain rumah seperti ini memang tidak umum. Rumah pohon yang umum dibangun dengan menambahkan struktur di atas atau di antara pohon-pohon besar. Namun Jalal merakit struktur dari akar-akar hidup sejenis jembatan akar alami hingga menjadi tempat tinggal.

Ia mengaku tidak neko-neko saat membangun rumah pohon yang menjadi tempatnya bernaung saat ini. Dia hanya ingin tempat tinggal yang menyatu dengan lingkungan dan memberikan ketenangan batin.

"Bayangin aja kalau pagi, oksigennya sega, cahaya matahari nyusup di antara daun-daun, adem banget. Ini bukan cuma rumah, tapi tempat menenangkan diri," ujarnya sambil tersenyum.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads