Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, angkat bicara terkait dugaan percobaan penculikan terhadap seorang siswi sekolah dasar negeri di Desa Kemiri, Sidoarjo.
Tirto menyampaikan pihaknya langsung melakukan pengecekan ke sekolah dan rumah orang tua korban setelah mendapat laporan. Ia bersyukur kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban.
"Alhamdulillah anaknya sudah kembali sekolah, mudah-mudahan tidak mengalami trauma berlebihan. Tuhan masih melindungi, ada orang baik yang mengantarkan anak itu pulang, sehingga bisa segera diperiksa orang tuanya," kata Tirto dikantornya, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut informasi yang dihimpun, korban sempat diajak pergi oleh seseorang yang mengaku disuruh ibunya menjemput di suatu tempat. Beruntung, upaya itu gagal.
Tirto mengimbau seluruh orang tua murid untuk meningkatkan kewaspadaan, baik saat anak berangkat maupun pulang sekolah.
"Menjaga anak menjadi tanggung jawab bersama. Guru dan kepala sekolah mengawasi saat di sekolah, sementara orang tua mengawal ketika anak berangkat atau pulang. Dengan begitu, pendidikan anak bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Pihak kepolisian, lanjut Tirto, juga telah melakukan penelusuran untuk mengungkap pelaku. "Mudah-mudahan segera terkuak siapa pelakunya, sehingga tidak menimbulkan kecemasan di kalangan orang tua murid," ujarnya.
Sebagai langkah pendampingan, Dispendik Sidoarjo melalui bidang mutu pendidikan memberikan penguatan psikologis agar kondisi mental korban bisa segera kembali normal.
"Kami juga memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian, semoga bisa menjadi pelipur lara bagi anak-anak kita," pungkas Tirto.
Sebelumnya, seorang siswi kelas 2 SD Negeri Kemiri, Kecamatan Sidoarjo, berinisial AH diduga menjadi korban percobaan penculikan saat pulang sekolah pada Senin siang (9/9/2025).
Peristiwa tersebut terjadi ketika korban berjalan kaki pulang sekitar pukul 12.15 WIB, dengan jarak rumah dan sekolah hanya sekitar 150 meter.
Kepala SD Negeri Kemiri, Ari Kusmiati Ningsih menjelaskan, kronologi kejadian tersebut. Menurut Ari, korban dihampiri seorang pria berusia sekitar 40-50 tahun yang mengendarai sepeda motor dengan membawa paket di belakangnya.
Korban yang percaya dengan ucapan pelaku akhirnya ikut dengannya. Setibanya di kawasan Jalan Lingkar Timur, pelaku meminta korban melepas seragam sekolahnya dengan alasan perintah dari ibunya.
Setelah itu, pelaku meninggalkan korban yang menangis sendirian di lokasi. Beruntung, korban segera ditemukan oleh warga sekitar dan diantar pulang.
(auh/abq)