Waktu Menyaksikan Gerhana Bulan Total dari Jatim Malam Ini

Waktu Menyaksikan Gerhana Bulan Total dari Jatim Malam Ini

Mira Rachmalia - detikJatim
Minggu, 07 Sep 2025 14:20 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan
Ilustrasi Gerhana Bulan Foto: Getty Images/iStockphoto/Alameen R
Surabaya -

Fenomena langit kembali akan menghiasi malam pada 7 September 2025, ketika Gerhana Bulan Total dapat diamati dari Indonesia. Peristiwa alam ini menjadi momen yang ditunggu banyak orang, terutama pecinta astronomi dan masyarakat yang ingin menyaksikan keindahan Bulan berwarna merah tembaga.

Gerhana Bulan selalu membawa daya tarik tersendiri, bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena jarangnya fenomena ini terjadi.

Gerhana Bulan 7 September 2025 merupakan salah satu dari empat gerhana yang berlangsung sepanjang tahun, terdiri dari dua gerhana Bulan dan dua gerhana Matahari. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah merilis jadwal resmi mengenai waktu dan proses gerhana ini, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menyaksikannya secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasannya.

Apa Itu Gerhana Bulan Total?

Dikutip dari siaran resmi BMKG, gerhana Bulan Total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Posisi Bumi menutupi cahaya Matahari sehingga Bulan masuk ke dalam bayangan inti Bumi (umbra). Pada puncak gerhana, Bulan akan tampak berwarna merah tembaga akibat fenomena hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya dengan panjang gelombang biru terhambur, sementara cahaya merah menembus atmosfer dan mengenai permukaan Bulan.

ADVERTISEMENT

Rangkaian Gerhana 2025

Sepanjang tahun 2025, terjadi empat kali gerhana, yaitu:

  • Gerhana Bulan Total (GBT) 14 Maret 2025 - sebagian dapat diamati di Indonesia Timur.
  • Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 29 Maret 2025 - tidak dapat diamati dari Indonesia.
  • Gerhana Bulan Total (GBT) 7 September 2025 - dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia.
  • Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 21 September 2025 - tidak terlihat dari Indonesia.

Gerhana Bulan Total 7 September 2025 ini juga termasuk dalam seri Saros 128, yang memiliki 71 anggota. Peristiwa ini berasosiasi dengan gerhana Bulan Total yang terjadi pada 28 Agustus 2007 dan akan berulang kembali pada 19 September 2043.

Jadwal Gerhana Bulan 7 September 2025 di Indonesia

BMKG membagi jadwal pengamatan berdasarkan tiga zona waktu Indonesia. Berikut rinciannya:

WIB (Jakarta, Bandung, Surabaya, dll.)

  • Penumbra mulai: 22.26 WIB
  • Sebagian mulai: 23.26 WIB
  • Total mulai: 00.30 WIB
  • Puncak: 01.11 WIB
  • Total berakhir: 01.53 WIB
  • Sebagian berakhir: 02.56 WIB
  • Penumbra berakhir: 03.56 WIB

WITA (Bali, Makassar, Lombok, dll.)

  • Penumbra mulai: 23.26 WITA
  • Sebagian mulai: 00.26 WITA
  • Total mulai: 01.30 WITA
  • Puncak: 02.11 WITA
  • Total berakhir: 02.53 WITA
  • Sebagian berakhir: 03.56 WITA
  • Penumbra berakhir: 04.56 WITA

WIT (Ambon, Jayapura, dll.)

  • Penumbra mulai: 00.26 WIT
  • Sebagian mulai: 01.26 WIT
  • Total mulai: 02.30 WIT
  • Puncak: 03.11 WIT
  • Total berakhir: 03.53 WIT
  • Sebagian berakhir: 04.56 WIT
  • Penumbra berakhir: 05.56 WIT

Secara keseluruhan, gerhana berlangsung selama 5 jam 29 menit 48 detik, dengan totalitas Bulan berwarna merah selama 1 jam 22 menit 56 detik.

Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Ada enam fase yang dilalui Bulan saat mengalami gerhana total:

  • Gerhana Penumbra Dimulai - Bulan memasuki bayangan luar Bumi, tampak sedikit meredup.
  • Gerhana Sebagian Dimulai - Bulan mulai masuk ke umbra, tampak seperti digigit dari sisi cakramnya.
  • Puncak Gerhana - Bulan sepenuhnya berada di umbra, terlihat merah tembaga.
  • Gerhana Total Berakhir - Bulan mulai keluar dari umbra, warna merah perlahan memudar.
  • Gerhana Sebagian Berakhir - Bayangan umbra hilang, Bulan kembali terang.
  • Gerhana Penumbra Berakhir - Proses gerhana selesai, Bulan tampak normal kembali.

Fenomena Tambahan Saat Gerhana

Selain menyaksikan Bulan berwarna merah, masyarakat juga bisa melihat planet Jupiter dan Mars di langit barat selama peristiwa gerhana berlangsung. Bulan akan bergerak dari konstelasi Leo menuju Virgo, sehingga suasana langit akan semakin menarik untuk diamati, terutama bagi pecinta fotografi langit.

Gerhana Bulan Total 7 September 2025 menjadi kesempatan langka untuk menikmati fenomena alam yang menakjubkan. Dengan jadwal yang sudah dipublikasikan BMKG, masyarakat di seluruh Indonesia bisa mempersiapkan diri untuk menyaksikannya, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop. Jangan lewatkan momen ini, karena peristiwa serupa baru akan berulang puluhan tahun mendatang.




(ihc/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads