.webp)
Ribuan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) bersiap mengikuti World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 yang digelar di Buperta Cibubur, Jakarta Timur. Dari Gontor Pusat, tercatat ada 510 peserta yang diberangkatkan dalam rombongan besar bertajuk Eagle Contingent.
Pelepasan kontingen berlangsung pada Minggu (7/9/2025) pagi di Lapangan Aligarh, PMDG Pusat. Upacara dipimpin oleh Al-Ustadz Sutrisno Ahmad sebagai perwakilan pimpinan pondok. Usai pelepasan, 510 santri yang terdiri dari 459 pramuka penggalang dan 51 pendamping langsung bertolak ke Cibubur dengan 16 unit bus.
"Untuk latihan jambore ini sudah dipersiapkan sejak setahun sebelumnya. Setiap hari Kamis, anak-anak rutin latihan dengan kegiatan keterampilan berbasis kepramukaan," ujar Ahmad Sujai, salah satu pembina sekaligus panitia 100 tahun Gontor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya fisik, para santri juga ditempa dengan keterampilan hidup. Mulai dari survival skill, menanam pohon, memanah, hingga keterampilan dasar pramuka. Latihan khusus seperti yel-yel dan baris-berbaris juga dilakukan.
"Di jambore nanti ada sesi keterampilan masa depan anak-anak. Harapannya, setelah pulang, mereka bisa membawa ilmu baru yang bermanfaat untuk hidup masing-masing," tambah Ahmad.
Sementara itu, pendamping kontingen, Muhammad Ilhamsyah Ainul Imron menuturkan, ajang jambore kali ini sangat spesial karena untuk pertama kalinya digelar di Indonesia.
"Panitianya sendiri banyak dari orang pengabdian Gontor, juga ada beberapa alumni yang terlibat langsung. Jadi ada semangat kebersamaan yang besar dari keluarga besar Gontor," ujarnya.
Secara keseluruhan, PMDG mengirimkan 11 kontingen resmi dengan total sekitar 2.200 peserta putra dan putri. Mereka akan bergabung bersama sekitar 15 ribu peserta dari 14 negara, di antaranya Malaysia, Maladewa, dan Thailand.
Jambore Pramuka Muslim Dunia ini juga menjadi rangkaian peringatan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor. Melalui kegiatan internasional tersebut, diharapkan ukhuwah islamiyyah antarpramuka muslim dari berbagai bangsa semakin erat, sekaligus menjadi wadah untuk melatih kemandirian, kepemimpinan, serta kreativitas generasi muda.
(ihc/hil)
