Petaka Berburu Harta Karun Bung Karno di Jember Tewaskan Tiga Orang

Jatim Flashback

Petaka Berburu Harta Karun Bung Karno di Jember Tewaskan Tiga Orang

Irma Budiarti - detikJatim
Sabtu, 06 Sep 2025 19:00 WIB
Lokasi penggalian harta karun Bung Karno di Jember.
Lokasi penggalian harta karun Bung Karno di Jember. Foto: Yakub Mulyono/detikJatim
Jember -

Berburu harta karun ternyata bukan hanya ada di dunia dongeng. Kisah tragis menimpa sekelompok orang yang mencoba menggali tanah karena meyakini adanya harta karun peninggalan Bung Karno di sana.

Pada awal Desember 2017, delapan warga Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, melakukan ritual napak tilas sekaligus mencari harta karun Presiden RI pertama, Soekarno. Mereka menggali tanah di kawasan hutan Perhutani RPH Mayang, Dusun Kemiri Songo, Desa Lampeji, Kecamatan Mulyasari, Kabupaten Jember.

Keyakinan itu bermula dari cerita Tomo alias Pak Ririn. Warga Desa Suboh itu mengaku mendapat wangsit bahwa di petak 42 Perhutani tersimpan harta karun peninggalan Bung Karno. Karena Tomo adalah sosok yang disegani, para korban pun percaya dengan ceritanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, korban ya percaya dengan cerita Tomo. Begitu juga ketika Tomo mengatakan butuh dana Rp 25 juta untuk melakukan penggalian," terang Edo Satya Kentriko, Wakapolres Jember saat itu, dikutip dari arsip pemberitaan detikJatim, 11 Desember 2017.

Wangsit itu disebut-sebut muncul setelah serangkaian ritual digelar di lokasi, yang diyakini dari tanda adanya aliran kepercayaan di sana. Sejumlah perlengkapan ritual seperti payung kuno, kendi, tumpukan bunga, bendera Merah Putih, dan foto Bung Karno juga ditemukan di lokasi penggalian.

ADVERTISEMENT

Hingga akhirnya, para korban menyanggupi dan sepakat untuk iuran. Setelah uang Rp 25 juta terkumpul, dana tersebut ditransfer ke rekening Iwan alias Aji Bagus, rekan Tomo, yang disebut-sebut sebagai orang kepercayaan dalam penggalian.

"Iwan ini rekan Tomo. Dia juga yang meminta korban mentransfer ke rekening Iwan. Alasannya untuk biaya operasional. Dan, kalau ada sisanya, uangnya bisa diputar," ungkap Edo.

Penggalian kemudian dimulai pada 3 Desember 2017. Enam orang melakukan penggalian hingga mencapai kedalaman sekitar 15 meter pada 10 Desember 2017. Mereka lalu menggunakan mesin penyedot air untuk mengeluarkan air dari lubang.

Nahas, gas beracun justru memenuhi lubang galian sedalam 15 meter itu. Empat orang terjebak. Tiga orang tewas diduga karena kehabisan oksigen dan keracunan asap mesin, sementara satu lainnya kritis.

"Dari enam orang itu, dua orang berhasil menyelamatkan diri. Tiga orang meninggal dan satu orang kritis. Korban meninggal dan kritis dibawa ke RSD dr Soebandi Jember," terang Hery.

Korban tewas adalah Taufik (40) dan Bari (18) dari Dusun Sanggar, Desa Suboh, serta Wardi (57) dari Desa Jatian, Kecamatan Pakusari. Sementara itu, Fredi (27), juga dari Dusun Sanggar, berhasil dievakuasi dalam kondisi kritis.

"Awalnya ada delapan orang di lokasi itu, empat orang ini bertugas menggali. Kemungkinan kedalamannya sekitar belasan meter. Bisa jadi asap penyedot air itu menjadi salah satu penyebab korban kehabisan oksigen," jelas Hery.

Ironisnya, para korban tewas bukanlah pekerja upahan, melainkan orang-orang yang membiayai penggalian. Mereka rela mengeluarkan uang hingga Rp 25 juta untuk ritual dan operasional penggalian harta karun Bung Karno.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Para korban yang membiayai penggalian pencairan harta karun Bung Karno justru tewas secara tragis, bahkan sebelum harta karun yang dijanjikan itu ditemukan.

Polisi akhirnya mengamankan dua orang, Tomo dan Iwan yang menyuruh melakukan penggalian. Iwan disebut sebagai orang kepercayaan dalam penggalian, dan ditetapkan tersangka penipuan karena menerima uang patungan dari para korban, sementara harta karun yang dijanjikan tak pernah terbukti ada.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads