Senin, 2 Mei 2011 sekitar pukul 06.00 WIB, sebuah perahu penyeberangan di Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro sarat penumpang terbalik. Tragedi itu menelan 10 korban jiwa.
Saat terbalik, perahu penghubung antara Desa Padangan, Kecamatan Trucuk dan Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu tengah mengangkut 30 orang dan sejumlah motor.
Petaka bermula saat perahu yang dikemudikan Wijiyanto menabrak balok kayu yang hanyut. Akibatnya, perahu bocor dan sekonyong-konyong terbalik. Sejumlah penumpangnya hanyut ke bengawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar dapat diselamatkan, namun tidak untuk kendaraan dan sejumlah penumpang yang ditemukan tewas dan hilang. Kecelakaan itu segera menyebar, puluhan petugas SAR setempat lantas dikerahkan untuk mencari yang hilang.
Pemkab Bojonegoro yang mendapat laporan juga memerintahkan pencarian hingga benar-benar korban ditemukan semua. Sebuah posko lalu didirikan di Desa Sukoharjo.
Pada pencarian hari pertama, sebanyak 22 penumpang ditemukan selamat termasuk Wijiyanto pengemudi perahu yang hanyut sampai Desa Mori. Satu orang ditemukan tewas atas nama Darsih (30) asal Desa Padang, sedangkan 8 lainnya masih hilang.
![]() |
Wijiyanto, pengemudi yang ditemukan selamat kemudian diamankan ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Setelah tiga jam diperiksa, pria 45 tahun itu ditetapkan sebagai tersangka tenggelamnya perahu.
"Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, pengemudi perahu kita tetapkan sebagai tersangka dengan pasal 359 KUHP," kata Kapolres Bojonegoro saat itu, AKBP Widodo kepada wartawan.
Unutk mendukung pencarian, dua perahu karet dari Basarnas, 4 perahu karet milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dan 3 perahu karet milik Brimob diterjunkan.
Namun pencarian itu bukan semudah membalikkan tangan, Sebab, operasi pencarian itu memakan waktu hampir sebulan. Total korban yang ditemukan tewas sebanyak 10 orang.
Operasi pencarian kemudian resmi ditutup pada Rabu, 29 Juni 2011. Ini setelah korban terakhir ditemukan atas nama Robby setelah sebelumnya ditemukan jenazah atas nama Jamilah.
Tragisnya, 7 korban tewas ternyata itu diketahui masih satu keluarga. Mereka adalah Tarji (50), Jamilah (45), Warsinah (40), Djayadi (13) Diah (4), Robby (9), Solikin (30), semuanya tinggal di Desa Lambangan, Kecamatan Soko, Tuban.
Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.
(dpe/abq)