Sekdaprov Jatim Adhy Karyono memastikan pembangunan Gedung Negara Grahadi sisi Barat yang terbakar akan segera dilakukan. Pembangunan itu dipastikan sesuai dengan desain awal.
"Kami perbaiki dan renovasi sesuai gambar yang lama hasil dari rapat dengan beberapa instansi, Tim Cagar Budaya, dan Tim Sejarawan," kata Adhy saat meninjau Posko Dapur Umum di halaman samping Kantor Bappeda Jatim, Kamis (4/9/2025).
Adhy memastikan bahwa pembangunan Grahadi sisi Barat akan sesuai dengan desain bangunan awal termasuk bentuk ruangan dan tatanan kayu yang menjadi penyangga bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuk-bentuk dan titiknya sama seperti dulu, karena strukturnya tidak berubah temboknya, yang hangus semua yang dari kayu. Maka yang diganti selopnya dari kayu, lalu atap, kemudian ada pintu jendela, yang itu sesuai spesifikasinya," bebernya.
"Itu kayunya pakai jati, dan sangat tua. Kami sudah dapat referensi untuk pengganti kayu-kayu yang terbakar," tambahnya.
Adhy memastikan pembangunan akan segera dimulai. Harapannya, Gedung Grahadi sisi Barat akan selesai dan bisa digunakan kembali sebelum akhir 2025.
"Secepatnya kami bangun, targetnya sebelum tahun baru sudah selesai," jelasnya.
Adhy menegaskan pelayanan dari Biro Umum dan Protokoler tidak terganggu meski ruangannya di Grahadi terbakar. Sebab, ada ruangan di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan.
"Tidak boleh terganggu layanan dari biro umum, protokol, kalau Pak Wagub ada ruang kerja di Pahlawan," jelasnya.
Sementara terkait dapur umum, Adhy mengungkapkan bahwa tujuannya untuk membantu aparat dan relawan yang bertugas dalam menjaga keamanan.
"Banyak personel TNI-Polri, relawan dalam kondisi siaga menghadapi kemungkinan adanya gangguan keamanan, maka perlu dukungan logistik. Di dalam efisiensi ini kami membangun dapur umum dengan tim Tagana untuk melayani personel-personel yang ditugaskan di Grahadi, Kantor Pahlawan, Kantor DPRD termasuk pengamanan di rumah dinas," beber Adhy didampingi Kepala Bappeda M Yasin dan Kadiskominfo Sherlita.
"Jumlah makanannya sehari 3 kali makan, sekali makan 3.500 bungkus dengan menu yang layak dan memenuhi. Dengan dapur umum Tagana jika diperlukan dalam waktu satu-dua minggu itu lebih murah," tandasnya.
(dpe/abq)