Pemkot Gandeng Tim Cagar Budaya Bangun Polsek Tegalsari

Pemkot Gandeng Tim Cagar Budaya Bangun Polsek Tegalsari

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 04 Sep 2025 20:40 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Polsek Tegalsari terbakar 90% saat kerusuhan pada Minggu (31/8), dini hari. Pemkot Surabaya akan melakukan pembangunan menggandeng tim cagar budaya.

"Jadi ada cagar budaya di Polsek Tegalsari. Kita sudah bertemu dengan tim cagar budaya untuk nanti membangunnya juga berdasarkan rekomendasi dari tim cagar budaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (4/8/2025).

Eri menjelaskan, nantinya tim cagar budaya akan melihat dan menilai sisi bangunan mana yang bisa dipertahankan. Setelah itu akan ada rekomendasi pada konsep bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika ada bangunan cagar budaya, maka bangunan itu harus dipertahankan, bangunan. Proses pembangunannya, bentuknya akan mendapatkan rekomendasi dari tim cagar budaya dulu, baru kita akan bangun," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun, Eri belum bisa memastikan kapan pembangunan Polsek Tegalsari itu akan dimulai. Pemkot masih melakukan diskusi dengan pihak kepolisian dan tim cagar budaya.

"Itu nanti dengan Polrestabes ya, kita diskusikan dengan polrestabes dulu," pungkasnya.

Sejarah Polsek Tegalsari tidak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1914. Pada masa itu, dikeluarkan sebuah keputusan negara yang menetapkan dasar-dasar reorganisasi kepolisian umum. Kebijakan ini menjadi fondasi bagi sistem kepolisian di Hindia Belanda, termasuk di tiga kota utama kala itu, salah satunya Surabaya.

Nilai sejarah yang kuat membuat Pemerintah Kota Surabaya menetapkan Polsek Tegalsari sebagai bangunan Cagar Budaya. Penetapan ini tertuang dalam surat keputusan bernomor 188.45/501/436.1.2/2013 tertanggal 11 Desember 2013.

Penetapan tersebut menjadi bentuk penghargaan atas peran penting Polsek Tegalsari dalam perjalanan kota. Sebagai salah satu ikon pusat Surabaya, gedung ini tidak hanya memiliki nilai arsitektur kolonial, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang sejarah keamanan dan ketertiban di kota pelabuhan terbesar di Jawa Timur.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads