Mahasiswa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Bojonegoro, Kamis (4/9/2025). Mereka membawa poster dan spanduk berisi tuntutan rakyat.
Dalam aksi santun dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius itu, mereka juga mengajak Ketua DPRD, anggota dewan, dan aparat Polres Bojonegoro untuk bersama-sama melantunkan selawat. Hal ini bentuk penghormatan terhadap Maulid, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Massa yang mengenakan jas almamater ini juga menyiramkan bunga setaman, sebagai simbol keprihatinan terhadap kondisi demokrasi di Indonesia, sekaligus pengingat akan pentingnya keadilan bagi rakyat kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Cabang PMII Bojonegoro Bahrul Hikam mengatakan Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai persoalan serius. Mulai dari kenaikan pajak dan tunjangan DPR, konflik pembahasan UU Perampasan Aset yang belum disahkan, hingga tindakan aparat yang menewaskan driver ojol dan melukai sejumlah massa demo.
"Aparat yang seharusnya melindungi rakyat justru berubah menjadi ancaman nyata. Tindakan brutal yang merenggut nyawa rakyat kecil adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanat konstitusi dan nilai kemanusiaan," ucap ketua PMII Bahrul.
PMIIBojonegoro mendesak reformasi kelembagaan negara dan lahirnya kebijakan publik yang lebih adil. Mereka juga meminta DPRDBojonegoro bersikap progresif dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.
Mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan yang ditujukan kepada DPRD Bojonegoro, dan meminta agar aspirasi tersebut dikawal hingga mendapatkan tindak lanjut dari Presiden Prabowo Subianto.
"Adapun tujuh tuntutan, yang kami bawa yakni reformasi DPR, reformasi partai politik, reformasi pajak yang lebih adil, serta redistribusi pajak yang transparan dan berkeadilan," teriak Bahrul.
"Kemudian, secepatnya dilakukan pengesahan terhadap UU Perampasan Aset, kami minta jua dilakukan reformasi di tubuh Polri. Kembalikan TNI ke barak dan bebaskan kawa-kawan kami, massa aksi yang masih ditahan," sambungnya.
Tuntutan para mahasiswa itu langsung disodorkan kepada Ketua DPRD Bojonegoro Abdullah Umar agar ditindaklanjuti secara serius. Ketua DPRD Abdullah Umar pun berjanji bakal mengawal semua tuntutan dari PMII Cabang Bojonegoro hingga sampai kepada pemerintah pusat.
Abdullah Umar mengapresiasi atas aksi unjuk rasa yang dilakukan PMII Cabang Bojonegoro berjalan dengan tertib dan santun. Menurutnya, hal ini menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi dan mengangkat marwah mahasiswa sebagai kaum intelektual yang kritis dan tampil terdepan dalam membela hak rakyat.
"Kami di DPRD akan langsung menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan sahabat PMII Bojonegoro, kami akan bekerja secara progresif. Dan, kami berharap teman-teman mahasiswa untuk ikut mengawasi setiap kebijakan, dan tidak segan menyampaikan aspirasinya yang membangun untuk lebih baik," tutur Abdullah Umar.
Aksi unjuk rasa ini mendapatkan pengamanan ketat dari ratusan personel Polres Bojonegoro, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib setelah Ketua DPRD Bojonegoro sepakat menandatangani tuntutan dari massa aksi.
(irb/abq)