26 Anak Surabaya Terlibat Demo Ricuh

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 04 Sep 2025 12:45 WIB
Demo ricuh di Surabaya. Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Surabaya -

Demo ricuh pada 29-30 Agustus 2025 turut melibatkan banyak anak dan remaja. Di Surabaya, tercatat sebanyak 26 pelajar diduga ikut dalam aksi anarkis tersebut.

Ketika demo anarkis di Surabaya, polisi menangkap banyak massa yang diduga sebagai provokator. Beberapa di antaranya masih anak, remaja atau pelajar.

Dalam demo anarkis yang terjadi di Surabaya, polisi mengamankan sejumlah massa yang diduga sebagai provokator. Beberapa di antaranya masih berusia anak, remaja, atau pelajar.

Berdasarkan pantauan detikJatim saat demo ricuh di depan Polrestabes Surabaya, Sabtu (30/8/2025), terlihat banyak peserta yang masih berusia remaja. Beberapa di antaranya bahkan masih mengenakan celana seragam SMA dan seragam pramuka, meski bagian atasnya ditutupi dengan sweter.

"Kemarin kabarnya 20-an lebih ya, 26 (anak) dari Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Kamis (4/9/2025).

Namun, Eri masih belum bisa memastikan anak atau remaja Surabaya yang terlibat demo anarkis itu pelajar SMP atau SMA. Pihaknya masih berdiskusi dengan Polrestabes Surabaya.

"Masih diproses ya. Ada yang umur 17, 18, masih diproses Pak Kapolres. Kami belum berdiskusi. Nanti kami diskusikan dulu dengan Pak Kapolres ya. Laporannya belum lengkap saya," jelasnya.

Melihat banyaknya anak yang terlibat dalam demo anarkis, termasuk pelajar SD dan SMP, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan akan memperketat pengawasan di sekolah-sekolah. Ia juga meminta kerja sama dari para orang tua untuk menjaga anak-anaknya.

"Tetap kalau kami lakukan pengetatan, di SMP itu kan sudah kami lakukan. Maka, nanti jam malam, orang tuanya, kami ajak. Makanya kami membentuk Kampung Pancasila," ujarnya.

Menurut Eri, pemberlakuan jam malam untuk anak juga lebih dimasifkan, sehingga tidak ada keterlibatan anak atau remaja Surabaya pada kegiatan negatif atau aksi anarkis. Budaya Arek Suroboyo juga dikobarkan lagi.

"Kita jalankan lagi jam malam tetap seperti biasanya. Saya ingin mengembalikan lagi budaya arek Suroboyo. Budaya yang selalu mengedepankan guyub rukun dan gotong-royong. Ini yang saya bangun. Insyaallah harus terwujud. Kita kembali lagi mengedepankan budaya arek Suroboyo. Boleh kita menjadi kota metropolitan, tapi jangan kita menghilangkan budaya arek," pungkasnya.



Simak Video "Video Lumpuhnya Jalan Basuki Rahmat Surabaya Imbas Titik Api Demo Meluas"

(esw/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork