Keluarga Balita Meninggal Usai Dirawat di Klinik Sidoarjo Lapor Polisi

Keluarga Balita Meninggal Usai Dirawat di Klinik Sidoarjo Lapor Polisi

Suparno - detikJatim
Kamis, 04 Sep 2025 09:20 WIB
Ibu dari balita yang meninggal di klinik Sidoarjo, yang diduga akibat kelalaian medis.
Ibu dari balita yang meninggal di klinik Sidoarjo, yang diduga akibat kelalaian medis. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Dugaan kelalaian penanganan medis di Klinik Siaga Medika, Porong, Sidoarjo, berujung pada kematian seorang balita berusia 2 tahun 10 bulan, Hanania Fatin Majida. Keluarga korban resmi melaporkan pihak klinik ke Polresta Sidoarjo.

Kuasa hukum keluarga korban, Frendi Septi Fauzan, S.H., menyebut laporan dilayangkan pada Rabu (3/9/2025) dengan nomor LP: LPB/234/I/VII/2025/JATIM/RESTA SDA. Ia menduga ada kelalaian tenaga medis dalam penanganan pasien.

"Awalnya korban hanya mengalami demam biasa dan dibawa ke Klinik Siaga Medika pada 30 Mei 2025. Namun setelah dirawat inap, terjadi dugaan kesalahan dalam pemasangan infus yang menyebabkan infeksi serius di kedua tangan," kata Frendi saat ditemui wartawan, Rabu (3/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kondisi korban terus memburuk hingga dirujuk ke RSUD Sidoarjo pada 4 Juni 2025. Sayangnya, nyawa Hanania tak tertolong.

ADVERTISEMENT

"Itu pun rujukan dilakukan dalam kondisi anak sudah kritis dan kami nilai terlalu terlambat," tambahnya.

Frendi menilai penanganan klinik tidak profesional. Selain kesalahan medis, proses rujukan juga disebut terkendala berbagai alasan seperti ketersediaan kamar, administrasi, hingga keterlambatan penyerahan rekam medis.

"Kami menduga ada kelalaian sebagaimana diatur dalam Pasal 359 KUHP. Yang kami laporkan adalah dokter serta tenaga medis yang menangani langsung," tegasnya.

Ia juga menyebut rekam medis baru diserahkan beberapa hari lalu setelah sebelumnya sempat tidak diberikan bahkan ketika diminta di forum resmi DPRD Sidoarjo.

Ibu korban, Siti Nur Aini (35), tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kembali kejadian nahas yang menimpa anaknya.

"Saya tetap minta keadilan untuk anak saya. Nyawa anak saya hilang karena kelalaian ini," ucapnya terbata-bata.

Keluarga berharap aparat penegak hukum bisa bertindak tegas terhadap dugaan malpraktik ini. "Kami ingin ada pertanggungjawaban dari pihak klinik. Hilangnya nyawa balita bukan hal sepele," tutup Frendi.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads