Universitas Airlangga (Unair) menyampaikan pernyataan sikap terkait kondisi sosial politik di Indonesia saat ini. Ada tujuh poin yang disampaikan.
"Keluarga besar Unair menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka dalam peristiwa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Peristiwa ini merupakan manifestasi dari gejolak sosial politik di tengah masyarakat yang terjadi pada akhir-akhir ini," kata Rektor Unair Prof Muhammad Madyan di halaman Gedung Manajemen Kampus C, Rabu (3/9/2025).
Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan Unair Prof Hadi Shubhan mengatakan, Unair harus ikut membangun bangsa Indonesia agar kesatuan tidak terpecah belah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unair juga ikut prihatin terhadap korban yang ada. Kemudian juga, Unair mendorong negara ini untuk bisa menyelesaikan berbagai macam persoalan konflik sosial, politik, dan ekonomi," ujar Prof Hadi.
Pada aksi demo ricuh di Surabaya akhir Agustus lalu, terdapat satu mahasiswa Unair yang ditangkap polisi. Prof Hadi memastikan mahasiswanya sudah dipulangkan.
"Untuk yang ditangkap kemarin ada satu mahasiswa Unair dan sudah kita lakukan advokasi, sudah dibebaskan, cuma satu hari. Di luar yang satu ditangkap itu tidak ada korban yang cukup serius dan lain sebagainya. Kita selalu memantau dan kita memberikan ruang gerak bebas mahasiswa untuk berserikat dan berpendapat. Tapi harus dalam koridor peraturan perundang-undangan," pungkasnya.
Berikut tujuh poin pernyataan sikap Unair yang disampaikan rektor:
1. Unair mendorong negara untuk menjamin ketentraman, keamanan, dan keselamatan masyarakat sekaligus menekankan pentingnya demokrasi.
2. Unair mendorong pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap pelaku kekerasan terutama yang menelan korban jiwa, serta pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi.
3. Unair mengimbau pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis agar tercipta situasi yang kondusif.
4. Unair mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga ruang demokrasi dengan tetap menyuarakan kebenaran, kebebasan berpendapat, serta menghentikan segala bentuk kekerasan termasuk perusakan fasilitas umum.
5. Unair menyeru publik untuk waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat.
6. Unair mengajak elemen masyarakat untuk selalu mengedepankan aksi damai, terorganisir, dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan.
7. Unair mengajak seluruh sivitas akademika, baik mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, maupun alumni untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.
(esw/hil)