Kontribusi IKA UNAIR Untuk Lingkungan dalam Festival Mangrove ke-VII

Kontribusi IKA UNAIR Untuk Lingkungan dalam Festival Mangrove ke-VII

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 21 Agu 2025 08:00 WIB
Penanaman mangrove oleh IKA UNAIR di Probolnggo.
Penanaman mangrove oleh IKA UNAIR di Probolnggo. (Foto: Istimewa)
Probo -

Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR) berkolaborasi dengan Pemprov Jatim mengambil peran penting dalam Festival Mangrove ke-VII di Pantai Tambak Bahak, Desa Curah Dringu, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Rabu (20/8). Festival Mangrove ke-VII hadir sebagai ikhtiar kolektif menjaga benteng alami pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan iklim.

Festival Mangrove merupakan agenda tahunan sejak 2022 yang menjadi gerakan kolektif mitigasi perubahan iklim melalui penanaman mangrove dan pemberdayaan pesisir yang telah dilaksanakan di 5 kabupaten dan 1 kota di Jawa Timur.

Tahun ini, kegiatan Festival Mangrove ke-VII melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, komunitas, hingga dunia usaha. Hadir pula jajaran pejabat, antara lain Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Sekretaris Ditjen PDARSH KLH RI, serta Bupati Probolinggo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kegiatan tersebut, IKA UNAIR hadir melalui perwakilan dari Cabang Probolinggo bersama civitas academica dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Vokasi, serta SDGs Center UNAIR.

Kehadiran mereka tidak sekadar simbolis, melainkan diwujudkan melalui aksi nyata: penanaman mangrove, pelepasliaran burung air dan kepiting, hingga penyediaan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat pesisir.

ADVERTISEMENT

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNAIR, Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., PhD, menegaskan pentingnya momentum ini untuk memperkuat sabuk hijau (green belt) di kawasan pesisir.

"Kita tahu kondisi pencemaran yang ada di ekosistem perairan perlu kita perhatikan. Kontribusi mangrove sangat menentukan apakah green belt yang kita miliki itu baik atau tidak," ujarnya.

Lebih lanjut, Prof Amin menyebutkan bahwa pemilihan Probolinggo sebagai lokasi festival sangat strategis. "Probolinggo ini adalah kawasan tengah yang memungkinkan kita untuk menyebarluaskan ide dasar keberadaan mangrove untuk green belt," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum IKA UNAIR, Dr (H.C.UA) Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kolaborasi antara alumni, civitas academica, dan masyarakat. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa menanam mangrove adalah bentuk sedekah oksigen.

"Upaya ini merupakan komitmen kita untuk mencintai alam sekitar. Kehadiran mangrove bisa menjadi habitat ikan, sehingga nelayan tidak harus jauh-jauh mencari ikan. Dengan begitu, masyarakat pesisir bisa hidup lebih sejahtera dan bahagia," tuturnya.

Ketua Umum IKA UNAIR juga menyampaikan bahwa partisipasi ini merupakan bentuk nyata komitmen alumni UNAIR dalam mendukung pelestarian lingkungan.

"Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki latar belakang akademik dan sosial, kami merasa berkewajiban untuk hadir dan memberi kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Festival Mangrove ini bukan hanya seremonial, tetapi momentum untuk menggerakkan kesadaran kolektif," ujar beliau.

Melalui Festival Mangrove ke-VII, keterlibatan IKA UNAIR menjadi bukti nyata komitmen alumni dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Khususnya, SDG ke-6 (Clean Water and Sanitation), SDG ke-14 (Life Below Water), SDG ke-15 (Life on Land), dan SDG ke-17 (Partnership for the Goals). Hal ini juga merupakan bagian dari alumni dalam mengimplementasikan program SDGs Center Unair.

Kehadiran IKA UNAIR dalam kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari gerakan lingkungan, tetapi juga inspirasi bagi alumni dan masyarakat luas untuk bersama-sama menjaga ekosistem pesisir demi keberlanjutan generasi mendatang.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads