Sebanyak 126 Anak di Surabaya Alami Cacingan Sepanjang 2025

Sebanyak 126 Anak di Surabaya Alami Cacingan Sepanjang 2025

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 02 Sep 2025 15:15 WIB
Ilustrasi Anak Sakit
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Surabaya -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menyebut ada 100 lebih anak menderita cacingan. Hal itu berdasar catatan tahun ini hingga bulan Juni.

"Berdasarkan data pelaporan dari Fasyankes di Kota Surabaya pada Tahune 2025 (ssampai Juni 2025) menunjukkan jumlah penderita cacingan sebanyak 126 penderita. Dari kasus tersebut semua sudah tertatalaksana sesuai standar," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina kepada detikJatim, Selasa (2/9/2025).

Nanik mengatakan, Dinkes Surabaya selama ini sudah melakukan upaya pencegahan. Yakni melakukan pemantauan secara rutin, khususnya di Posyandu dan sekolah melalui kegiatan Posyandu serta UKS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, melakukan desiminasi informasi secara masif ke masyarakat soal penyakit cacingan dan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Baik melalui penempelan media edukasi di tempat-tempat umum maupun melalui media online.

"Melakukan tindak pencegahan dengan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan secara rutin pada April hingga Oktober setiap tahunnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, seluruh wilayah di Surabaya telah terintegrasi kegiatan pengecekan Posyandu Keluarga dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Sehingga para orang tua dipastikan telah mendapatkan akses kesehatan yang mudah.

"Pemeriksaan khusus seperti kecacingan (identifikasi parasit dan derajat kecacingan), dilakukan apabila ada indikasi yang ditemukan pada penderita," jelasnya.

Nanik menjelaskan, cacingan pada anak seringkali dikaitkan pada kurangnya menjaga kebersihan diri serta kebersihan lingkungan.

"Penderita cacingan cenderung ditemukan pada usia anak karena anak-anak tidak rutin mencuci tangan, sering menggigit kuku, tidak menggunakan alas kaki ketika bermain khususnya pada area tanah, makan makanan yang tidak terjaga kebersihannya dan masih banyak lagi," pungkasnya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads