- Gejala Cacingan pada Anak
- Cara Mencegah Anak Terkena Cacingan 1. Gunakan Alas Kaki Saat Keluar Rumah 2. Biasakan Cuci Tangan dan Kaki dengan Sabun Setelah Bermain 3. Jaga Kebersihan Makanan dan Hindari Lalat 4. Rutin Minum Obat Cacing Setiap Enam Bulan 5. Potong Kuku Secara Teratur 6. Selalu Gunakan Pakaian Bersih
- Obat Cacing untuk Anak 1. Pyrantel Pamoate 2. Albendazole 3. Mebendazole
- Cara Mengatasi Cacingan Secara Alami 1. Bawang Putih 2. Minyak Kelapa 3. Wortel 4. Biji Labu
Cacingan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak, terutama usia 1 hingga 3 tahun. Infeksi ini terjadi ketika telur cacing masuk ke dalam tubuh melalui tangan, kaki, atau makanan yang terkontaminasi.
Meskipun terlihat sepele, cacingan dapat mengganggu pencernaan, penyerapan nutrisi, hingga tumbuh kembang anak jika tidak ditangani dengan baik. Orang tua perlu mengenali gejala cacingan, seperti gatal di sekitar anus, gangguan tidur, dan kurang nafsu makan, serta menerapkan langkah pencegahan yang tepat.
Selain itu, pengobatan medis maupun cara alami juga dapat membantu membersihkan cacing dari tubuh anak. Dengan pemahaman yang tepat, risiko infeksi cacingan dapat diminimalkan dan kesehatan si kecil tetap terjaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Stikes Banyuwangi, penyakit cacingan umum terjadi di daerah tropis dan ditularkan melalui tanah, lalu menyebabkan infeksi pada usus. Akibatnya, tubuh kehilangan karbohidrat, protein, dan darah, terutama karena kebersihan diri yang kurang terjaga serta sanitasi lingkungan yang buruk.
Infeksi cacing banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia, dan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Cacingan dapat mengganggu asupan, pencernaan, penyerapan, hingga metabolisme makanan. Gejalanya antara lain diare, mual, dan muntah.
Beberapa jenis cacing yang sering menyerang anak-anak meliputi Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), cacing tambang, hingga Taenia (cacing pita). Kehadiran cacing dalam usus tidak hanya menyebabkan kurang gizi dan anemia, tetapi menurunkan prestasi belajar hingga risiko putus sekolah.
Gejala Cacingan pada Anak
Telur cacing dapat menempel pada tangan atau kaki anak, lalu tanpa sengaja tertelan dan masuk ke dalam tubuh. Inilah salah satu cara penularan infeksi cacing yang paling umum terjadi pada anak-anak. Beberapa tanda cacingan yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut.
- Gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari.
- Tidur gelisah atau tidak nyaman karena sering menggaruk area anus.
- Mudah marah atau tersinggung tanpa sebab jelas.
- Kulit di sekitar anus tampak kemerahan atau iritasi.
- Sering mengeluh sakit perut.
- Nafsu makan berkurang hingga menyebabkan penurunan berat badan.
Jika anak menunjukkan salah satu gejala di atas, sebaiknya segera dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan diagnosis. Penanganan cacingan dapat dilakukan dengan langkah medis dan pencegahan yang tepat, yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Cara Mencegah Anak Terkena Cacingan
Cacingan pada anak dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan infeksi serius. Karena itu, peran orang tua sangat penting dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan sejak dini agar si kecil tetap sehat dan tumbuh optimal. Berikut beberapa cara efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah anak terkena cacingan.
1. Gunakan Alas Kaki Saat Keluar Rumah
Anak sering bermain di luar rumah dan bersentuhan langsung dengan tanah. Memakai alas kaki yang bersih dan nyaman dapat mengurangi risiko telur cacing masuk ke tubuh melalui kulit atau terbawa ke rumah.
2. Biasakan Cuci Tangan dan Kaki dengan Sabun Setelah Bermain
Tanah bisa menjadi tempat telur cacing menempel. Beberapa cacing, seperti cacing tambang, bahkan dapat masuk langsung melalui kulit. Pastikan anak selalu mencuci tangan dan kaki dengan sabun setiap selesai bermain di luar rumah, terutama bila bermain di area tanah.
3. Jaga Kebersihan Makanan dan Hindari Lalat
Telur cacing juga bisa berpindah melalui makanan yang terkontaminasi. Biasakan menutup makanan yang tidak sedang dimakan agar tidak dihinggapi lalat, dan ajarkan anak untuk membuang makanan yang sudah jatuh ke lantai agar tidak dimakan kembali.
4. Rutin Minum Obat Cacing Setiap Enam Bulan
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan obat cacing, terutama saat anak berusia dua tahun ke atas. Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, pemberian obat cacing setiap enam bulan atau setahun sekali efektif mencegah infeksi cacing.
5. Potong Kuku Secara Teratur
Kuku anak yang panjang dapat menjadi tempat telur cacing menempel. Dengan memotong kuku anak secara rutin, risiko telur cacing terbawa ke mulut akan jauh berkurang.
6. Selalu Gunakan Pakaian Bersih
Ajarkan anak untuk selalu mengenakan pakaian yang bersih dan menggantinya setiap hari. Hal ini penting untuk mengurangi risiko penularan penyakit, termasuk cacingan pada anak.
Langkah-langkah pencegahan ini sederhana, tetapi dampaknya besar bagi kesehatan anak. Jika anak, keponakan, atau saudara menunjukkan gejala cacingan, sebaiknya segera periksa ke dokter agar dapat diberikan penanganan dan obat yang tepat.
Baca juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Hindari Hipertensi |
Obat Cacing untuk Anak
Untuk menghilangkan cacing dalam tubuh anak, dokter biasanya merekomendasikan obat cacing yang tersedia baik secara bebas maupun melalui resep. Berikut penjelasan beberapa obat cacing yang umum digunakan.
1. Pyrantel Pamoate
Obat ini bekerja dengan melumpuhkan cacing sehingga cacing mudah keluar dari tubuh melalui feses. Biasanya diberikan dalam bentuk sirup atau tablet kunyah, dan aman digunakan pada anak-anak sesuai dosis dokter.
2. Albendazole
Albendazole membunuh cacing dengan menghambat penyerapan gula yang diperlukan cacing untuk bertahan hidup. Obat ini efektif terhadap berbagai jenis cacing usus, termasuk cacing gelang dan cacing cambuk.
3. Mebendazole
Sama seperti albendazole, mebendazole menghentikan kemampuan cacing menyerap nutrisi sehingga cacing akan mati. Obat ini umumnya diberikan dalam dosis tunggal dan jarang menimbulkan efek samping pada anak.
Pemberian obat cacing harus sesuai petunjuk dokter untuk memastikan dosis tepat dan mencegah kekambuhan. Meski cacing dapat hilang, rasa gatal di sekitar anus mungkin masih terasa hingga sekitar satu minggu setelah pengobatan.
Cara Mengatasi Cacingan Secara Alami
Selain obat medis, beberapa bahan alami dipercaya dapat membantu meredakan infeksi cacingan pada anak. Namun, penggunaan bahan alami sebaiknya hanya sebagai pendukung, bukan pengganti pengobatan dokter. Berikut beberapa pilihannya.
1. Bawang Putih
Bawang putih diyakini mampu membunuh telur cacing dan mencegah perkembangbiakannya dalam usus. Anak bisa mengonsumsi bawang putih langsung (jika kuat dengan rasanya) atau menggunakannya sebagai obat oles.
Cara membuat obat oles, yaitu haluskan beberapa siung bawang putih hingga menjadi pasta, campur dengan petroleum jelly atau minyak esensial, lalu oleskan menggunakan kapas di sekitar anus anak. Hindari pemakaian bila kulit anak sensitif, terluka, atau meradang.
2. Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang dipercaya membantu membersihkan infeksi cacing. Ada dua cara penggunaan, yaitu oleskan di sekitar anus untuk mencegah cacing kremi bertelur. Kedua, konsumsi satu sendok teh minyak kelapa murni setiap pagi (pastikan anak tidak alergi terhadap minyak kelapa).
3. Wortel
Wortel kaya serat yang baik untuk melancarkan pencernaan dan membantu tubuh membuang cacing melalui feses. Mengonsumsi secangkir wortel parut setiap hari dapat mendukung proses pembersihan usus dari cacing kremi.
4. Biji Labu
Biji labu mengandung senyawa cucurbitacin yang dapat melumpuhkan parasit dalam usus, termasuk cacing. Cara penggunaannya cukup mudah: haluskan biji labu dengan air hingga menjadi pasta agar lebih mudah dimakan oleh anak.
(auh/irb)