Traffic light (TL) di Simpang Gubeng padam. Akibatnya, arus lalu lintas mengalami kepadatan. Pengendara yang melintas juga harus ekstra hati-hati.
Simpang Gubeng tersebut menghubungkan Jalan Sumatera ke Jalan Pemuda lalu Jalan Gubeng Pojok dan Jalan Stasiun Gubeng.
Pantauan detikJatim, sejumlah kendaraan harus mengatur lajunya dengan perlahan saat melewati persimpangan itu. Kendaraan roda dua maupun roda empat harus waspada dan melintas secara bergantian. Sesekali suasana terlihat semrawut saat kendaraan tak ingin bergantian melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun, traffic light itu padam sejak Jumat (30/8) ketika terjadi aksi massa berujung ricuh di Gedung Negara Grahadi. Diketahui bahwa saat itu massa dipukul mundur hingga kawasan Jalan Sumatra dan Jalan Gubeng Pojok.
Hingga Senin (1/9) siang nampaknya belum ada perbaikan yang dilakukan. Selain itu, tidak ada petugas dari kepolisian maupun Dinas Perhubungan.
Sempat nampak sukarelawan pembantu lalu lintas (supeltas) atau polisi cepek yang ikut membantu mengatur lalu lintas. Namun demikian, supelatas tak selalu ada.
Salah satu pengendara roda dua, Julian (24) mengeluhkan padamnya traffic light tersebut. Ia berharap petugas terkait bisa segera memperbaikinya.
"Ini kalau pagi atau sore pas jam-jam sibuk macet. Karena gak ada petugas yang mengatur juga. Harapannya segera diperbaiki traffic lightnya," ujar Julian kepada detikJatim, Senin (1/9/2025).
Pengendara roda dua lainnya, Dwi (31) mengungkapkan hal serupa. Ia yang merupakan warga Kertajaya yang kerap melintas di kawasan itu mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini traffic light itu mati.
"Kalau saya sadarnya dari Sabtu (30/8) itu mati. Sampai sekarang belum nyala lagi. Agak mengkhawatirkan sih karena harus gantian kan lewatnya. Kadang ada kendaraan yang gak mau ngalah juga," ungkapnya.
(dpe/abq)