Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau langsung ruang kerjanya di sisi barat Gedung Negara Grahadi yang habis dilalap api pada Minggu (31/8/2025) malam. Dengan raut muka sedih, Emil masuk ke sejumlah ruangan yang terbakar mulai dari ruangannya, ruang Biro Umum Setdaprov Jatim, ruang Protokol, hingga ruang kelompok kerja (pokja) wartawan Grahadi.
Didampingi Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Emil menyesalkan tindakan anarkis yang mengakibatkan gedung bersejarah itu terbakar. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ini bagian dari bagaimana kita menghormati proses hukum. Gedung ini memang berdekatan dengan jalan menjadi yang pertama terkena serangan atau molotov dan tentunya kita prihatin," kata Emil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah ada barang berharga di ruang kerjanya, Emil menegaskan isi ruangannya hanya inventaris milik Pemprov Jatim.
"Tentunya yang ada di dalam ruang ini adalah inventaris kantor. Jadi, sekali lagi kami teman-teman atau rekan-rekan yang terkait tentu tengah melakukan tindak lanjut administratif maupun tentunya juga tindak lanjut secara hukum terkait situasi ini. Kami dan Ibu Gubernur sudah mendapat arahan untuk bekerja terus untuk memastikan kesinambungan kehidupan masyarakat di Jawa Timur," tegasnya.
Meski ruangannya hangus terbakar, Emil memastikan hal itu tidak mengurangi semangatnya dan jajaran Pemprov Jatim untuk tetap mengabdi kepada masyarakat.
"Tetapi ini tentunya tidak mengurangi semangat Pemprov Jawa Timur untuk terus bekerja melayani masyarakat. Kami akan terus bekerja sebaik-baiknya untuk menjaga hadirnya pelayanan kepada masyarakat dari pemerintah Provinsi Jawa Timur," ungkapnya.
Mantan Bupati Trenggalek itu juga menyampaikan apresiasi kepada aparat kepolisian dan TNI yang berjaga mengamankan Grahadi. Ia menegaskan Pemprov Jatim akan terus bersinergi dengan aparat.
"Ada pun kami akan memberikan kerja sama yang terbaik atas segala langkah-langkah atau proses yang memang diperlukan oleh aparat yang berwenang," tandasnya.
Lebih lanjut, Emil menegaskan Pemprov Jatim akan all out menjaga kondusivitas agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman.
"Fokus kami saat ini adalah bagaimana kita menjaga agar masyarakat bisa berkegiatan dengan tenang, dengan kondusif, dengan aman. Karena tentunya banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya sehari-hari kepada kondusifnya suasana di sekitar kita," kata Emil di Gedung Negara Grahadi.
Ia juga yakin aparat TNI-Polri bersama instansi terkait akan mampu menjaga Jawa Timur dari potensi tindakan anarkis yang bisa berujung penjarahan maupun pembakaran objek vital pemerintah.
"Ini menjadi fokus kita. Kami meyakini aparat-aparat yang berwenang akan melakukan tindak lanjut sesuai pada koridornya terhadap apa yang terjadi di sini. Dan kami juga tentu saya pribadi memperhatikan kerusakan yang justru terjadi di fasilitas yang digunakan oleh masyarakat," jelasnya.
"Apakah itu fasilitas transportasi umum, apakah museum yang ada di salah satu kota, kalau tidak salah di Kediri, ini juga dirusak dan hilang koleksinya. Kami betul-betul berharap jangan ada lagi. Tentu yang utama bagi kami adalah jangan sampai masyarakat ikut merasakan dampak negatif, bagaimana masyarakat bisa terlindungi. Kita akan bekerja keras untuk membawa rasa perlindungan bagi masyarakat," tegasnya.
Emil menambahkan, Pemprov Jatim selalu terbuka menerima masukan dari masyarakat. Ia menyebut dinamika politik yang berkembang saat ini harus dijadikan introspeksi bersama.
"Segala dinamika politik yang berkaitan dengan upaya pembenahan kehadiran negara dan insan publik tentu menjadi sebuah momen introspeksi bagi kami semua sembari kami terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkapnya.
Emil juga mengimbau seluruh warga Jawa Timur agar bersama-sama melawan segala bentuk anarkisme.
"Saya melihat di Wonokromo ada kesadaran yang tinggi dari warga. Ini akan sangat membantu aparat yang bekerja keras saat ini untuk mengendalikan situasi demi kemaslahatan warga juga, mudah-mudahan warga menjaga warga ini terus bisa kita wujudkan dengan tidak mengurangi tanggung jawab kami semua sebagai insan pemerintah dan tentunya juga aparat untuk bisa menghadirkan rasa aman tersebut," tandasnya.