Massa Demo Buruh di Depan Kantor Gubernur Jatim Bubarkan Diri

Massa Demo Buruh di Depan Kantor Gubernur Jatim Bubarkan Diri

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 28 Agu 2025 17:30 WIB
Buruh melintasi kawasan Gubernur Suryo usai mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim
Buruh melintasi kawasan Gubernur Suryo usai mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Massa aksi unjuk rasa buruh di depan Kantor Gubernur Jatim telah membubarkan diri. Mereka berangsur-angsur meninggalkan Jalan Pahlawan Surabaya.

Dari pantauan detikJatim, sekitar pukul 16.50 WIB, peserta aksi berhamburan. Mereka membubarkan diri secara tertib dan meninggalkan lokasi aksi di depan Kantor Gubernur Jatim.

Tak terlihat adanya aksi anarkis dan kericuhan di lokasi. Massa berkumpul, memacu kendaraan ke arah Kramat Gantung Surabaya dan meninggalkan lokasi aksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, petugas keamanan gabungan masih bersiaga di sekitar lokasi aksi.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ribuan buruh menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya. Dalam aksinya, mereka menutup Jalan Pahlawan dan menampilkan berbagai atribut unik, mulai keranda hingga wajah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Massa aksi tiba di lokasi sekitar pukul 14.05 WIB. Mereka langsung membentuk barisan dan menutup seluruh lajur arus lalin di lokasi.

Selama kegiatan, beberapa titik yang menuju lokasi aksi dialihkan oleh polisi. Massa langsung memenuhi sisi timur Jalan Pahlawan Surabaya.

Terlihat ada beberapa peserta yang mengenakan sejumlah atribut unik. Di antaranya wajah Menteri Keuangan Sri Mulyani, kepala tikus yang melambangkan koruptor, hingga keranda jenazah yang menandakan matinya nurani pejabat. Lalu, ada pula yang mengibarkan bendera one piece.

Mereka menyuarakan sejumlah hal terkait upah hingga kesejahteraan buruh.

"Hidup buruh, kita menolak upah murah, kita kembali ke jaman kolonial, lek rakyat gak gelem pajek, omah tanahe disita, awak dewe dulur-dulur nyambut gawe ben oleh omah, tapi lek gak bayar pajak disita negoro, kupingmu rungokno pejabat (kalau rakyat tidak mau bayar pajar, rumah dan tanahnya disita, kita semua saudara-saudara bekerja biar punya rumah, tapi kalau gak bayar pajak disita negara, telingamu dengarkan hai pejabat)," ujar salah satu orator, kemudian mengumpat di atas mobil komando, Kamis (28/8/2025).




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads