BPBD Ponorogo Petakan 18 Desa Rawan Kekeringan, Warga Diminta Waspada

BPBD Ponorogo Petakan 18 Desa Rawan Kekeringan, Warga Diminta Waspada

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 28 Agu 2025 08:50 WIB
Kekeringan di wilayah Ponorogo
Kekeringan di wilayah Ponorogo/Foto: Istimewa
Ponorogo -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo memetakan ada 18 desa di tujuh kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau 2025 ini.

"Total ada 18 desa di 7 kecamatan yang terpetakan rawan kekeringan," ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, Kamis (28/8/2025).

Agung menjelaskan, pemetaan tersebut dilakukan menindaklanjuti rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan sejak Agustus Jawa Timur resmi masuk musim kemarau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, menindaklanjuti dari rilis BMKG, BPBD Kabupaten Ponorogo melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan. Khususnya wilayah yang tahun 2024 lalu memang sempat terdampak," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Agung, tahun lalu ada tujuh kecamatan di Ponorogo yang mengalami kekeringan. Namun, hingga pekan kedua Agustus tahun ini, BPBD belum menerima permintaan bantuan dropping air bersih.

"Karena mungkin di saat kemarau basah ini, Kabupaten Ponorogo masih juga selalu diguyur hujan beberapa waktu terakhir. Dan nyaris merata hujannya, dari Kecamatan Ngebel sampai Badegan," terangnya.

Meski begitu, BPBD tetap menyiapkan langkah antisipasi. Tujuh kecamatan rawan kekeringan tersebut meliputi Kecamatan Badegan, Sampung, Slahung, Sooko, Sawoo, Bungkal, dan Pulung.

"Desanya kurang lebih ada 18 desa, lalu dukuhnya ada 28 dukuh," papar Agung.

Beberapa desa yang rawan kekeringan antara lain Desa Dayakan dan Karangan di Kecamatan Badegan. Lalu Desa Duri, Wates, dan Tugurejo di Kecamatan Slahung. Kemudian Desa Munggu dan Belang di Kecamatan Bungkal, Desa Pangkal dan Tumpuk di Kecamatan Sawoo, serta Desa Sidoharjo dan Karangpatihan di Kecamatan Pulung.

"Wilayah-wilayah ini kita pantau terus, apakah sumber airnya sudah mulai berkurang atau masih cukup. Kalau nanti ada permintaan dropping air, kami sudah siap," pungkas Agung.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kata BMKG soal Banyak Daerah Hujan Lebat Meski Sudah Kemarau"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads