Sejumlah wilayah di Jawa Timur diguyur hujan meski saat ini masih berada di musim kemarau. BMKG menyebut hal itu dipicu oleh suhu muka laut di perairan.
Beberapa wilayah yang telah diguyur hujan pada Selasa (12/8) seperti Sidoarjo hingga perbatasan Mojokerto-Jombang.
Sementara itu, Rabu (13/8) ini beberapa wilayah seperti Kediri, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek diprediksi mengalami hujan lokal. Begitupun dengan kawasan Malang, Batu, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, serta Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suhu muka laut di perairan Jawa Timur khususnya Laut Jawa Utara Jatim dan Selat Madura masih cukup hangat, sehingga potensi penguapan (penambahan massa uap air) dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di beberapa wilayah," ujar Prakirawan BMKG Juanda Siska Anggraeni, Rabu (13/8/2025).
Siska mengatakan, hujan itu bersifat lokal, tidak merata terjadi di seluruh wilayah Jatim.
"Diperkirakan hujan lokal tersebut masih ada hingga satu minggu ke depan," katanya.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada. Terutama ketika terjadi perubahan cuaca mendadak yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal.
"Masyarakat kami imbau mengecek secara berkala prakiraan cuaca lewat website atau media sosial resmi BMKG Juanda," imbau Siska.
Tak hanya itu, di tengah musim kemarau yang masih terjadi di wilayah Jatim, Siska juga meminta masyarakat bisa memperhatikan mitigasi terhadap resiko dampak yang mungkin timbul.
"Terutama masyarakat di wilayah rawan bencana berupa kekeringan, kebakaran hutan, dan lahan. Lalu potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan, serta dampak suhu dirasakan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan juga perlu diwaspadai," pungkasnya.
(auh/hil)