Polisi Cepek di Surabaya Tolak Dilarang Atur Lalin: Mau Kalau Diganti Kerjaan

Polisi Cepek di Surabaya Tolak Dilarang Atur Lalin: Mau Kalau Diganti Kerjaan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 27 Agu 2025 20:10 WIB
Polisi cepek tengah mengatur lalu lintas di Jalan Ngagel, Surabaya
Polisi cepek di Surabaya (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya bakal menertibkan polisi cepek, pak ogah, atau sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas). Penertiban ini demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara di seluruh ruas jalan Kota Pahlawan.

Polisi cepek pun menolak kebijakan tersebut. Mereka merasa pekerjaan sebagai polisi cepek membantu pengendara, apalagi di tempat rawan kecelakaan.

"Ini masalah orang kecil buat makan. Nggak setuju," kata M Rochman (37) polisi cepek di Jalan Kali Bokor kepada detikJatim, Rabu (27/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Kampung Seng itu meminta solusi lain bila dilarang menjadi polisi cepek. Jika diganti pekerjaan, maka ia pun bersedia.

ADVERTISEMENT

"Mau kalau dikasih kerjaan, kan ada solusinya, sama-sama enak. Mau aslinya kalau diganti kerjaan, di sini (Kali Bokor) polisi cepek banyak, ada 7," jelasnya.

Selama menjadi polisi cepek sejak tahun 2011, Rochman menyebut Jalan Kali Bokor I ke Jalan Ngagel sering terjadi kecelakaan. Karena itu, menurutnya, keberadaan polisi cepek diperlukan.

"Di sini sering kecelakaan kalau nggak dijaga, nggak asal-asal polisi cepek," ujarnya.

Rochman mengatakan, penghasilannya per hari sebagai polisi cepek pun tak menentu.

"Nggak mesti, paling kecil Rp 50 ribu, paling banyak Rp 100 ribu," pungkasnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads