Meningkatnya kasus campak di Bangkalan menimbulkan kekhawatiran orang tua. Para ibu pun antusias membawa anak-anaknya untuk mengikuti imunisasi campak yang digelar serentak di Kota Salak.
Hera, warga Desa Bilapora, Kecamatan Socah, Bangkalan, mengaku sangat khawatir dengan maraknya kasus campak di Madura. Ia membawa anaknya untuk imunisasi kejar campak meskipun sebelumnya sudah pernah divaksin.
"Anak saya yang kedua kalinya di vaksin campak, karena saat ini musim penyakit campak untuk mengantisipasi penyebaran," ungkapnya, Rabu (27/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu dua anak itu menuturkan, anaknya aktif bermain di luar rumah sehingga ia berinisiatif memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah terjangkit campak.
"Meskipun di lingkungan saya belum ada yang terdampak. Namun di daerah lainnya sudah banyak terjadi," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jaddih Bangkalan drg. Purwanti menjelaskan, imunisasi kejar campak digelar untuk menekan peningkatan kasus.
"Kami langsung turun ke semua posyandu di Desa untuk realisasi kejar imunisasi ini," katanya.
Imunisasi dilakukan serentak di seluruh wilayah kerja puskesmas di Bangkalan. Untuk Puskesmas Jaddih, kegiatan ini menyasar 12 lokasi.
"Imunisasi ini, kami menyasar anak usia 9 bulan sampai 59 bulan," paparnya.
Purwanti menambahkan, hingga kini belum ada kasus positif campak di wilayahnya. Namun, terdapat 12 anak dengan status suspek.
"Yang ada hanya suspect campak, kalau laporan yang positif belum ada," katanya.
Menurutnya, setiap puskesmas di Bangkalan memiliki target imunisasi kejar. Di Puskesmas Jaddih, ada 128 vaksinasi yang harus terealisasi.
"Selama satu minggu ini kami akan terus turun kelapangan untuk mengejar target imunisasi ini," pungkasnya.
(auh/hil)