Puluhan tim E-sport antarsekolah saling beradu strategi dan ketangkasan dalam turnamen Mobile Legend Bang-bang di Tulungagung. Even ini merupakan ajang terbesar di eks Karesidenan Kediri.
Ketua panitia Revol, mengatakan turnamen yang digelar di GOR Rejoagung, Tulungagung tersebut diikuti oleh 32 tim dari berbagai SMA/MA/SMK di Tulungagung, Kediri dan Blitar.
"Antusiasme peserta cukup tinggi, sampai melebihi kuota. Namun kami hanya buka 32 slot saja, karena even hanya berlangsung selama dua hari," kata Revol, Sabtu (23/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dalam pertandingan ini pihaknya menerapkan sistem Match by Match dalam babak penyisihan. Saat babak semi final dan final akan menggunakan sistem Best Of 3 dan Best Of 5.
"Mungkin ke depan bisa menggunakan sistem round table agar jumlah tim yang bertanding bisa lebih banyak lagi," ujarnya.
Turnamen tersebut akan memperebutkan hadiah total Rp 50 juta dan piala bergilir dari anggota DPR RI Rizki Sadiq. Kompetisi antarsekolah ini sekaligus untuk mencari bakat-bakat atlet E-sport dari lokal eks Karesidenan Kediri.
Dari pantauan detikJatim, ajang pertandingan Mobile Legend Bang-bang tersebut berlangsung meriah, masing-masing tim yang bertanding mendapatkan dukungan langsung dari ratusan suporter. Beberapa di antaranya memakai kostum khas hero yang ada di dalam Mobile Legend.
Ketua E-sport Indonesia (ESI) Tulungagung, Mochamad Shiva Rosyadi, mengatakan potensi olah raga elektronik di wilayah cukup tinggi, sejumlah peserta mampu menunjukkan skil yang mumpuni dan diproyeksi mampu menjadi atlet berbakat.
"Sebetulnya di Tulungagung dan sekitarnya ini punya potensi yang besar, anak-anak juga ada yang bertanding di skala yang lebih besar," kata Shiva.
Untuk menggali potensi atlet pihaknya juga menggandeng beberapa sekolah untuk membuka ekstrakurikuler E-sport.
"Jumlahnya belum banyak, tapi sudah ada lima SMA dan 1 SMP yang membuka ekstrakurikuler E-sport," jelasnya.
Diakui pengembangan E-sport di kalangan sekolah masih menemui sejumlah kendala, di antaranya larangan penggunaan telepon pintar di sekolah serta belum terbukanya pengetahuan pihak sekolah terkait potensi gim.
"Kami berharap dukungan sekolah dan pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan E-sport di Tulungagung," imbuhnya.
Sementara anggota DPR RI Rizki Sadiq mengatkaan turnamen Mobile Legend Bang-bang tersebut sebagai upaya mencari sisi positif dari pemanfaatan gawai. Dengan kompetisi diharapkan para remaja dapat mengasah kemampuan dan menunjukkan bakatnya.
"Ini merupakan pertama kali saya mencoba berkomunikasi dengan generasi muda melalui E-Sport. Hal baru dan sesuatu yang menarik bagi saya," kata Sadiq.
Pihaknya berharap dukungan dari berbagai kalangan akan mempercepat pengembangan E-sport di wilayah Tulungagung, Kediri dan Blitar.
"Turnamen ini dapat menumbuhkan sportivitas, kreativitas, kekompakan dan adu strategi. Bahkan melalui gim, anak muda dapat berprestasi," jelasnya.
(auh/hil)