Warga Banyuwangi yang tengah melintas di jalan raya berhenti sekitar 5 menit. Aksi itu dilakukan untuk memberikan penghormatan saa detik-detik Proklamasi yang digelar oleh Satuan Polisi Lalu-lintas Polresta Banyuwangi.
Prosesi tersebut digelar tepat pada pukul 10.00 WIB yang diyakini memiliki filosofi penting dalam menandai kemerdekaan RI.
Ipda Ahmad Nuryani KBO Satlantas Polresta Banyuwangi menyebutkan, pengibaran bendera merah putih tersebut digelar setiap tahu di sejumlah titik. Diantaranya simpang lima tugu merdeka atau mati, simpang empat karang ente dan Cungking.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di simpang lima ini dilaksanakan pengibaran bendera memperingati hari kemerdekaan RI ke-80 dan ini dilaksanakan setiap tahun bukan hanya di simpang lima tapi ada di simpang empat karang ente di simpang empat cungking," tegasnya, Minggu (17/8/2025).
Menurut Ahmad Nuryani, pengibaran bendera merah putih yang serempak dilaksanakan itu memberikan semangat perjuangan dan cinta tanah air yang tinggi bagi seluruh anggota lantas.
"Dilaksanakan tepat pada pukul 10.00 wib ini filosofisnya detik-detik proklamasi khan dilaksanakan pada pukul 10 lebih 10 dan pada pukul 10.10 itu dibacakan proklamasi oleh Presiden RI kita yang pertama," terang Ipda Nuryani.
Diharapkan, semangat tersebut dapat ditularkan pada seluruh warga Banyuwangi yang secara otomatis ikut dalam prosesi khidmat sejenak itu.
"Semoga di HUT TI tahun ini Indonesia tetap jaya dan Banyuwangi mendapatkan berkah dari kemerdekaan ini," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut secara serempak seluruh pengguna jalan memberikan hormat pada sang saka merah putih. Salah satunya Nuryani, ia bersama sang ayah yang kebetulan melintas di perliman mengaku senang mendapat kesempatan tersebut.
"Langka sih ini kak, nggak nyangka saya bisa pas berhenti. Tadi agak kaget, lampu sudah ijo kok gak boleh jalan dan banyak polisi, ternyata ada penghormatan untuk merah putih," ungkap Nuryani.
Menurutnya, makna kemerdekaan ke 80 tahun ini jauh lebih dalam dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran kondisi sosial di generasinya yang lebih berat.
"Berat ya tahun ini, pekerjaan agak sulit dan banyak lulusan sekolah. Dan di kemerdekaan ini kami harus memupuk semangat juang tinggi, semoga Indonesia jadi lebih baik," pungkas Nuryani.
(ihc/abq)