Nyeri dada pada orang tua sering kali dianggap sepele, padahal bisa menandakan masalah serius. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Surabaya, dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI, menegaskan pentingnya mengenali gejala sejak awal dan segera mencari pertolongan medis bila perlu.
Menurutnya, langkah pertama saat orang tua mengeluh nyeri dada adalah tetap tenang sambil mencermati gejala.
"Segera dengarkan keluhannya, lalu perhatikan apakah ada tanda-tanda seperti rasa tertekan di tengah dada, nyeri yang menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang, sesak napas, keringat dingin, mual, atau pusing. Perhatikan pula sinyal bahaya jantung seperti detak jantung tidak teratur, yang bisa mengarah pada serangan jantung," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pasien memiliki riwayat penyakit jantung, pastikan bahwa mereka mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter, seperti aspirin atau nitrogliserin. Hindari memberikan sembarang obat karena bisa memperburuk kondisi.
Ia menambahkan, kasus serangan jantung sendiri biasanya muncul dengan gejala ringan dan hanya berlangsung beberapa menit. Maka dari itu, pemeriksaan medis tidak boleh ditunda.
"Segera bawa orang tua ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan menyeluruh, seperti EKG atau tes darah. Pemeriksaan ini berguna untuk memastikan penyebab nyeri dada yang dialami," sambung dr. Samuel.
Namun, tidak semua nyeri dada berasal dari jantung. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh GERD, masalah pada otot atau tulang dada, stres, gangguan kecemasan, hingga infeksi saluran pernapasan.
"Nyeri dada pada orang tua sebaiknya langsung dianggap serius sampai terbukti bukan gangguan jantung. Di usia lanjut, kondisi jantung yang lebih rentan perlu diwaspadai sejak awal melalui pemeriksaan segera untuk mencegah risiko yang lebih besar," kata dr. Samuel.
Mayapada Hospital sendiri menyediakan Chest Pain Unit untuk mendeteksi penyebab nyeri dada dengan cepat dan akurat. Layanan ini bersifat gratis bila hasil evaluasi awal pasien tidak ditemukan gangguan jantung. Namun, jika pasien terindikasi mengalami masalah jantung, akan segera dirujuk ke dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut sesuai protokol medis.
Jika gejala mengarah pada serangan jantung, tim Cardiac Emergency Mayapada Hospital yang siaga 24 jam siap melakukan tindakan Primary PCI dengan protokol door to balloon di bawah 90 menit, sesuai standar emas penyelamatan pasien serangan jantung akut.
Melalui Cardiovascular Center, Mayapada Hospital juga menghadirkan layanan jantung komprehensif berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi, bedah, sampai rehabilitasi. Seluruh layanan didukung tim multidisiplin dan teknologi medis terkini.
Untuk booking skrining jantung, masyarakat dapat menghubungi call center 150770 atau aplikasi MyCare. Aplikasi ini dilengkapi fitur Health Articles & Tips seputar kesehatan jantung dan Personal Health yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, sehingga pengguna bisa memantau langkah harian, kalori, detak jantung, hingga body mass index (BMI).
Jaga kesehatan jantung sejak dini dan manfaatkan berbagai layanan di Mayapada Hospital agar kualitas hidup tetap optimal!
(anl/ega)