.webp)
Puluhan orang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Garahan, Kecamatan Silo, Jember berunjukrasa di depan portal pintu masuk jalur Gumitir arah Jember-Banyuwangi. Mereka menuntut agar jalur Gumitir tidak ditutup total.
Plt Camat Silo, Teguh Kurniawan mengatakan, Garahan memang salah satu desa di Kecamatan Silo yang berada di jalur Gumitir.
"Mengenai warga yang demo, itu mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Garahan," katanya, Kamis (14/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka, sambung Teguh, menuntut agar jalur Gumitir tidak ditutup sepenuhnya. Tujuannya, agar ada aktivitas lalu lintas yang melewati warung-warung di pinggir jalan sekitar Gumitir.
"Masyarakat itu menuntut agar jalur gumitir dibuka separuh. Paling tidak sepeda motor bisa lewat, agar ada aktivitas lalu lintas yang bisa melewati Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi," ujarnya.
Teguh menjelaskan, latar belakang masyarakat melakukan unjuk rasa karena warung atau UMKM yang menjadi pondasi ekonomi mereka sepi. Akibat jalur Gumitir ditutup, lalu lintas sepi dan itu berimbas terhadap pendapatan usaha masyarakat.
"Yang mendasari adalah warung disepanjang jalan daerah sana menjadi sepi. Tidak seperti biasanya," tambahnya.
Kata Teguh, pihak Muspika sudah memberikan pengertian kepada masyarakat. Pihaknya juga meminta masyarakat agar sabar, sembari menyadarkan masyarakat bahwa perbaikan jalur Gumitir adalah untuk kepentingan-keselamatan bersama.
"Ya solusinya Muspika meminta agar masyarakat sabar dulu. Penutupannya kan dua bulan, perbaikan ini kan juga untuk keselamatan bersama yang jangka panjang," paparnya.
"Membuka jalur Gumitir itu bukan wewenang kami. Jadi kami berikan pengertian itu ke masyarakat," pungkas Teguh.
(auh/hil)
