Kuatnya Mental Wahyu Menolak Bunuh Diri Usai Lamaran Nikahnya Ditolak

Round Up

Kuatnya Mental Wahyu Menolak Bunuh Diri Usai Lamaran Nikahnya Ditolak

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 14 Agu 2025 07:42 WIB
Viral lamaran pria Sidoarjo ditolak gegara bawa rombongan terlalu banyak
Wahyu Hidayat (bawa buket bunga) saat lamaran yang berujung penolakan hanya karena membawa rombongan tamu banyak (Foto: Tangkapan layar)
Sidoarjo -

Wahyu Hidayat (37), pria asal Desa Krembangan, Kecamatan Sidoarjo harus menelan pil pahit. Sebabnya, niatnya melamar sang kekasihnya ditolak hanya karena membawa rombongan tamu terlalu banyak.

Lamaran nikah Wahyu yang viral itu diketahui dilakukan pada Minggu (22/6/2025) di rumah kekasihnya di kawasan Warugunung, Surabaya. Berbagai seserahan mulai cincin, kalung, baju, sepatu, hingga handphone,

Anehnya, seserahan dengan total biaya belasan juta rupiah itu tetap diterima oleh keluarga calon istrinya. Meski lamaran nikahnya ditolak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah keluar banyak, semua niatnya baik. Tapi saat acara selesai, tiba-tiba saya ditolak. Alasan mereka, saya bawa tamu terlalu banyak," ujar Wahyu saat ditemui detikJatim, Rabu (13/8/2025).

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ada kesepakatan bahwa jumlah tamu dari pihak laki-laki dibatasi maksimal 25 orang. Namun, karena antusias keluarga dan kerabat, jumlah yang hadir membludak hingga sekitar 40 orang.

"Yang datang itu semua keluarga dan teman dekat. Saya nggak nyangka itu akan jadi masalah besar. Tiba-tiba pas acara selesai, saya dipanggil sendirian dan dibilang 'kenapa tamunya banyak sekali? Sudah, batal saja lamarannya' Saya nggak bisa berkata apa-apa lagi," tuturnya.

Wahyu enggan membeberkan indetitas keluarga maupun calon istrinya. Ia hanya menyebut calon istrinya merupakan seorang guru (pendidikan anak usia dini) PAUD berusia 27 tahun. Mereka dikenalkan lewat teman, lalu intens bertemu selama 5 bulan terakhir.

"Setiap Sabtu-Minggu kami jalan bareng, saya juga pernah jemput dan nganterin kerja. Saya pikir ini akan jadi hubungan yang serius," kata Wahyu lirih.

Kini, hubungan tersebut benar-benar berakhir. Setelah penolakan itu, Wahyu sempat terpukul dan mengalami depresi berat selama satu minggu. Ia bahkan terlintas untuk mengakhiri hidup. Beruntung langkah itu tak pernah diambilnya.

"Waktu itu saya syok, sempat nggak bisa tidur, bahkan sempat berpikir buat bunuh diri," ungkap Wahyu

Yang membuatnya makin kecewa, keluarga pihak wanita tidak menyampaikan langsung pembatalan lamaran kepada keluarganya. Kabar itu justru diketahui keluarga Wahyu dari media sosial.

"Keluarga saya tahunya malah dari TikTok. Mereka lebih kecewa lagi karena selama ini mengira semua berjalan baik," ungkapnya.

Selanjutnya, respon keluarga Wahyu setelah mengetahui lamaran ditolak

Respon Keluarga Wahyu

Sulaiman (65), keluarga yang ikut mengantar lamaran Wahyu ke rumah pihak perempuan di kawasan Warugunung, Surabaya menyebut, alasan penolakan tersebut tidak masuk akal.

"Menurut saya, kalau sudah lamaran itu berarti sudah ada kesepakatan. Mas Wahyu senang, pihak perempuan juga senang, keluarga juga sama. Tapi kok justru di hari pelaksanaan tiba-tiba dibatalkan, kasihan," kata Sulaiman saat ditemui detikJatim, Rabu (13/8/2025).

Ia menjelaskan, sebelumnya telah disepakati bahwa jumlah rombongan dari pihak Wahyu maksimal 25 orang. Namun pada hari pelaksanaan lamaran, yang hadir mencapai 40 orang, karena banyak saudara yang ingin ikut menyaksikan momen bahagia dan sakral tersebut.

"Namanya juga keluarga, wajar dong pengin lihat seperti apa calon istrinya Wahyu, gimana keluarganya. Tapi ternyata malah jadi alasan lamaran dibatalkan. Menurut saya itu alasan yang dicari-cari," tutur Sulaiman.

Menurut Sulaiman, Wahyu sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara tersebut. Mulai dari cincin, kalung, baju, sepatu, handphone, dan berbagai perlengkapan lamaran lainnya.

"Totalnya habis belasan juta. Itu semua sudah dibeli buat calon istrinya. Tapi akhirnya ditolak begitu saja. Sayang banget," katanya.

Sulaiman menambahkan, Wahyu sempat mengalami tekanan psikologis pascapenolakan. Ia merasa sangat terpukul, bahkan sempat terpikir untuk mengakhiri hidupnya karena kecewa berat.

"Bayangin saja, sudah capek-capek ngumpulin uang, niat baik, sudah kenal lima bulan, tahu anaknya seperti apa, tapi ditolak gara-gara bawa saudara terlalu banyak. Gimana enggak kecewa?" ucapnya.

Penolakan Lamaran Nikah Bisa Diproses Hukum

Praktisi hukum, Samsul Arifin menjelaskan bahwa secara normatif, kasus yang dialami Wahyu bisa dikaji dari aspek Perbuatan Melawan Hukum (PMH), sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata.

"Secara hukum saya tidak bisa memberikan statement langsung karena saya tidak punya legal standing atau kuasa dari pihak yang bersangkutan," kata Arif kepada detikJatim, Rabu (13/8/2025).

"Jika ada unsur ingkar janji yang menyebabkan kerugian, apalagi sudah ada kesepakatan atau pengumuman ke publik, itu bisa masuk kategori PMH. Beberapa yurisprudensi Mahkamah Agung menguatkan hal tersebut," imbuhnya.

Menurut Arif, kasus yang dialami Wahyu juga bisa ditarik ke Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya perjanjian. Perjanjian pernikahan kemudian dibatalkan sepihak dan menimbulkan kerugian bisa diproses hukum.

"Selama kedua belah pihak sudah cakap hukum (berusia di atas 21 tahun, misalnya), maka janji menikah juga dapat dianggap sebagai bentuk perjanjian. Bila dilanggar dan menimbulkan kerugian, itu bisa diproses secara hukum perdata," jelas Arif.

Arif menyebut bahwa konteks hubungan sebelum pernikahan, jika sampai terjadi tindakan yang melanggar norma kesusilaan akibat janji menikah yang tidak ditepati, juga bisa memperkuat unsur PMH.

"Apalagi kalau sudah ada hubungan khusus karena janji menikah itu, dan kemudian dibatalkan sepihak tanpa alasan kuat, itu bisa dianggap melanggar norma kepatutan," tandas Arif.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pilu, Lamaran Pria Sidoarjo Ditolak gegara Rombongan Kebanyakan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads